Surabaya, (bisnisnasional.com) – Dalam suasana Ramadhan tahun 2023 ini Lembaga Pendidikan yang memberikan pelatihan Pengembangan Pribadi, John Robert Powers (JRP) Surabaya menggelar acara Buka Puasa Bersama dengan tema “Selalu Melihat Kebesaran Allah Dalam Hidup Kita” di Spazio Surabaya, Sabtu (8/4).
International Director lembaga pengembangan SDM, John Robert Powers (JRP), Indayati Oetomo menyampaikan, acara ini sangat sederhana tetapi memiliki makna bahwa silaturahmi merupakan suatu kebaikan yang diajarkan oleh setiap agama. Dan itu (kebersamaan) tidak bisa diganti oleh kemajuan teknologi yang ada, “Meskipun sekarang ada video call/conference, whatsapp group dan sebagainya tapi tetap saja kebersamaan secara fisik seperti ini tak bisa tergantikan. Kalau dulu sebelum pandemi mungkin kita gila akan teknologi, namun setelah pandemi Covid-19, membuka mata hati kita bahwa menjalin silaturahmi lebih berharga,” katanya disela acara buka bersama JRP Surabaya, Sabtu (8/4).
Indayati menambahkan, pihaknya menggelar acara di Surabaya ini setelah sebelumnya di Jakarta. “Kebersamaannya luar biasa kalo di Surabaya, saya sampai terharu oleh JRP karena tidak pernah membedakan antar sesama, hal itu nyatanya pada saudara-saudara kita yang hadir dalam acara buka bersama kali ini,” terangnya.
Setelah beberapa tahun ditiadakan karena pandemi, buka bersama ini rutin digelar oleh JRP. “Dalam keadaan pandemi waktu itu saya melihat sesuatu yang membuat kita jadi lebih baik. Bahkan saat Covid-19 JRP bisa mengembangkan kurikulum,” katanya lagi.
Ia mengenang ketika masa pandemi dulu ditengah fenomena banyak perusahaan yang kolaps, JRP masih bisa bertahan dan melakukan metode pengajaran secara online. “Kita tak pernah menghitung untung ruginya, terpenting adalah pelayanannya. Kita online dulu, ketika nanti covid-19 berakhir kembali bertatap muka. Dan saya bersyukur saat ini JRP sudah 100% recovery,” jelasnya.
Diakhir acara, Indayati membagikan sebuah prinsip yang selama ini ia pegang yakni “tidak ada kesuksesan yang abadi & tak ada pula kesusahan yang abadi”. “Jadi semua ada waktunya, Not Everlasting,” tutup Indayati. (in)