Surabaya, (bisnisnasional.com) – Sebagai salah satu perusahaan Group Astra, Asuransi Astra melakukan beberapa kegiatan untuk masyarakat. Kegiatan ini terangkum dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan untuk UKM.
Senior Branch Manager Asuransi Astra, Yulianto mengatakan, dari kegiatan CSR tersebut, Asuransi Astra menggelar workshop tadi (25/06/16) di Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) kampus Unair.
“Untuk target peserta kita ada 35, peserta adalah mahasiswa yang memiliki ukm dan ukm binaan kita,” katanya. “Tahun ini, kita memiliki binaan yakni UKM Abon Sapi,” lanjutnya.
Dalam workshop ini, salah satu UKM binaan Asuransi Astra yakni UKM Abon Sapi juga hadir. UKM yang berlokasi di Patmosusastro ini menjadi salah satu yang terpilih. Dalam pertimbangan kedekatan lokasi usaha dengan kantor dan mereka membutuhkan binaan.
“Kami memberi modal dan melakukan pembinaan. Modal yang kami berikan juga ada pelaporan untuk pendanaan apa saja selama 2 bulan binaan. Nanti pada Juli-Agustus untuk pendampingan. Selanjutnya hanya melakukan kontrol saja,” terangnya.
Mereka juga diberi pengetahun seperti workshop yang dilakukan sekarang. “Sebelumnya, CSR yang kita lakukan adalah sewa modal. Dalam setahun, para UKM binaan harus mengembalikan modal yang dipinjam. Ini tanpa bunga lho, tujuannya supaya mereka bertanggung jawab. Tapi tahun ini, kami lakukan pemberian modal,” terangnya.
Ditambahkan, Section Head Operation Surabaya Diponegoro Branch Asuransi Astra, Hilmi Farizan Hakim, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan. Workshop ini rencananya akan dilakukan berkala setiap tahun sekali. Kegiatan workshop juga sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada UKM atau calon UKM.
“Mereka diberi bekal dalam menjalankan bisnisnya. Baik yang akan memulai maupun yang sudah mulai,” kata Hilmi disela-sela kegiatan.
Workshop kali ini membahas tentang peran branding bagi produk UKM. Pemisahan uang pribadi dan usaha serta manajemen keuangan dan pembukuan usaha pelaku ukm.
Salah satu pembicara adalah Devi, dia menjelaskan terkait peran branding bagi produk UKM, menurutnya sangat penting. Karena apa yang dilakukan, berita atau info yang masyarakat dengar adalah sebuah hal harus kita perhatikan.
“Brand image adalah pemahaman customer terhadap kita. Apapun alasannya, jangan sampai customer kabur dan berkata yang tidak-tidak tentang kita. Sehingga, perlakukan customer dengan baik,” terang devi pada peserta workshop.
Ia juga mencontohkan, suatu ketika ada customer yang menyebalkan. Tiap kali datang hanya ambil minum dan ke toilet. Namun, jangan sampai mengusirnya. Coba lebih diperhatikan, supaya mereka sungkan sendiri.
Intinya, selalu memberlakukan customer dengan baik. Meski customer marah-marah atau berlaku salah. Tetap menghargai dengan memberikan komunikasi yang baik. Memberi saran atas permasalahannya dan berupaya menjemput bola.
“Dari situ nanti, customer akan memberikan info baik terhadap rekan, saudara dan orang disekelilingnya karena perlakuan kita yang berupaya untuk menghargai customer. Selain itu diferensiasi itu penting seperti pemberian nama, sehingga orang menjadi penasaran untuk menjadi calon customer. Atau mungkin ada nilai tambah, seperti promosi. Beli satu dapat satu atau promo lainnya yang mendatangkan customer,” ungkapnya.
Selain itu, ketika si customer bermasalah. Kita tidak harus mengusir, menolak maupun memboykot. Tetapi memberi pengetahuan yang baik terkait kesalahannya dan memberikan solusi untuk penyelesaian masalah.
“Perlu diketahui juga, customer harus merasa dihargai. Jangan sampai tidak menghiraukan. Seperti mainan hp, sibuk sendiri atau juga cuek-cuek saja tanpa berkomunikasi baik. Selain itu, beri Kata-kata magic. Meski ini adalah hal sepeleh tapi bisa membawa dampak positif,” pungkasnya. (diyah)