Ajang Puteri Musliman Indonesia 2017 di Surabaya
Surabaya, (bisnisnasional.com) – Ajang pencarian bakat sekarang menjadi tren yang harus diikuti. Indosiar kembali menggelar audisi Puteri Muslimah Indonesia 2017 keempat kalinya. Ajang pencarian bakat yang diperuntukkan bagi para muslimah. Audisi terbuka dilakukan di empat kota besar di Indonesia
Surabaya menjadi kota pertama rangkaian audisi terbuka yang kemudian berlanjut ke Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
Sebelumnya, Indosiar juga menggelar audisi terbatas di beberapa kota lainnya diantaranya Medan, Padang, Riau, Banjarmasin, dan Makassar. Indosiar akan menjaring bakat terbaik dari para muslimah muda di Surabaya dan sekitarnya. Mereka diharuskan berhijab dan mampu membaca Al-Quran, serta beberapa syarat lain seperti usia 17-25 tahun, tinggi minimal 165, serta menguasai Bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya.
PSRD Division Head, Ekin Gabriel mengatakan, pada proses audisi peserta akan diminta untuk menampilkan bakat yang dimiliki seperti akting, modeling, presenting, dan bakat menarik lainnya. Salah satu juri di Surabaya adalah Soraya Larasati
“Kami berharap, ajang ini mampu memberikan inspirasi kepada seluruh muslimah muda tanah air untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat yang dimiliki,” katanya.
Head of Program Communication, Verno Nitiprodjo, mengungkapkan harapannya untuk kegiatan ini dapat menstimulus muslimah muda untuk mengaktualisasi diri dengan menggali lebih dalam bakat terbaik yang dimiliki kepada masyarakat luas.
“Muslimah muda harus memanfaatkan ajang ini sebagai wadah berekspresi bakat terbaiknya dan pembuktian bahwa berhijab bukan halangan untuk dapat terus berkarya positif di dunia hiburan tanah air,” jelas dia.
Audisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk menyaring muslimah muda berbakat saja, melainkan juga muslimah dengan kriteria ABC (Akhlak, Bakat, dan Cantik). Untuk prosesnya harus registrasi, kemudian isi formulir dan melakukan test tulis. Selanjutnya masuk booth dan jika lolos aakan masuk tahap seleksi berikutnya.
“Nantinya, finalis juga berkesempatan untuk mengikuti proses karantina selama kurang lebih sepekan. Para finalis akan dibekali ilmu dari berbagai bidang oleh para mentor handal, mulai dari ilmu agama, akting, public speaking, choreography, hingga fashion Islami dan photo session,” terangnya.
Salah satu peserta yang lolos seleksi tahap awal di booth yakni Arin, mahasiswa Stikosa-AWS semester 2 ini ingin sama seperti lainnya yakni lolos dan berangkat ke Jakarta. “Tujuan saya ikut ini karena sebenarnya ingin mengembangkan bakat, ingin melatih kepercayaan diri dan ingin menambah pengalaman,” kata perempuan yang menjadi juara 1 Putri Muslimah Syar’i beberapa waktu lalu.
Dalam booth, perempuan asal Bojonegoro ini dinilai baik sama juri, menurut pengungkapannya, juri berkata jika Arin hanya perlu mengasah kemampuannya dan tinggal dimatangkan lagi sudah jadi bintang. Arin juga menuturkan, saat tes, ia menyanyi lagu Nike Ardila, ia juga melakukan News Presenting dalam bahasa inggris dan Catwalk.
“Semoga di penjurian ini, saya lolos,” harapannya saat sedang menunggu audisi terakhirnya. (nisa)