Malang, (bisnisnasional.com) – XL Axiata terus perluas implementasi solusi digital berbasis Internet of Things (IoT) di kalangan pesantren. Kali ini di Pondok Pesantren Tholabie Classic International Boarding School (CIBS), Malang, Jawa Timur, XL Axiata menerapkan solusi IoT untuk budidaya maggot dan hidroponik.
Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto meresmikan proyek kerja sama ini di Malang, Rabu (25/09). Kerjasama dilakukan bersama mitra kolaborasi Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony, Yayasan Majelis Taklim XL.
Dodik Ariyanto mengatakan, melalui Program Pesantren Digital, XL Axiata menyediakan sejumlah solusi digital yang bisa dimanfaatkan oleh teman-teman pengelola pondok pesantren di seluruh Indonesia. Penyediaan solusi IoT ini juga merupakan implementasi beberapa dari sekian banyak hasil inkubasi IoT di Laboratorium XCamp XL Axiata.
“Dipilih beberapa solusi IoT yang memang cocok dan dapat diterapkan, sehingga diharapkan dapat tercipta pemberdayaan ekonomi di lingkungan Pesantren dan #jadilebihbaik, seperti yang dilakukan di Pesantren Pesantren Tholabie Classic International Boarding School (CIBS), Malang ini,” katanya.
Solusi IoT Maggot dikembangkan oleh XCamp sebagai laboratorium pengembangan solusi IoT milik XL Axiata untuk budidaya maggot, yang memiliki sejumlah fitur pemantauan lingkungan dan kontrol suhu atau kelembaban di lokasi peternakan Black Soldier Fly (BSF). BSF ini adalah jenis lalat yang telurnya kemudian menjadi larva Maggot.
Manfaat dari solusi ini adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional dan sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan. Budidaya maggot ini secara tidak langsung juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik dan non organik di pesantren tersebut.
Sementara itu untuk budidaya hidroponik, solusi IoT ini menyediakan manfaat berupa sistem memonitoring, auto feeding nutrisi, serta pemantauan suhu lingkungan tempat budidaya. Faktor-faktor lingkungan dalam bertani hidroponik seperti suhu, kelembapan, cahaya matahari, kadar PH, cairan nutrisi, serta faktor terukur lainnya yang dapat menentukan keberhasilan bertani hidroponik dapat dimonitor dan diatur secara baik dan sesuai kebutuhan melaui sarana IoT hidroponik ini.
Solusi IoT untuk hidroponik ini juga telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas rata-rata lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya, tanpa menggunakan alat ini, pengukuran nutrisi untuk tanaman dilakukan secara manual sehingga terdapat kecenderungan terjadi ketidakakuratan pengukuran dan keterlambatan penambahan nutrisi. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang konsisten dan mempengaruhi produktivitas.
Selain itu, untuk meningkatkan literasi digital bagi pondok pesantren dan lingkungan sekitar, XL Axiata juga memberikan pelatihan tentang Pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) untuk Marketing Digital. Kelas literasi digital tersebut dibagi menjadi dua, yaitu kelas untuk para Santri, Santriwati, Manajemen Pondok Pesantren, serta kelas untuk ibu-ibu UMKM binaan Pondok Pesantren di wilayah sekitarnya. Kelas literasi digital dibagi menjadi dua kelas yang terpisah karena konsep dan metode pengajaran dibuat khusus disesuaikan dengan kebutuhan audience dengan karakter yang berbeda tentunya.
“Melalui program Pesantren Digital, XL Axiata telah melakukan berbagai pelatihan digital guna meningkatkan skill santri dan santriwati dalam bidang digital, seperti pelatihan untuk menjadi content creator, website designer, pemanfaatan IoT & cyber security serta pemanfaatan 5G untuk kemajuan ummat,” imbuh Dodik.
Selain itu, XL Axiata juga memberikan fasilitas perangkat router dan akses internet gratis melalui program Gerakan Donasi Kuota untuk memberikan kemudahan dan dan mendukung kegiatan belajar-mengajar di pesantren.
Tak hanya itu, karyawan XL Axiata melalui MTXL (Majelis Taklim XL) juga sangat antusias dalam memberikan dukungan terhadap program Pesantren Digital ini. Dukungan berupa donasi biaya operasional Pendidikan kepada santri dan santriwati yang membutuhkan di Pondok Pesantren Pesantren Tholabie Classic International Boarding School (CIBS), yang merupakan hasil dari pengumpulan zakat karyawan. (in)