Surabaya, BisnisSurabayaNews.com-Potensi perekonomian Indonesia untuk terus maju dan berkembang sangat besar karena ditunjang dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia dan jumlah penduduk 255 juta jiwa. Serta setengah dari populasi tersebut merupakan usia produktif.
Keberadaan pasar modal sebagai tempat mendapatkan pendanaan maupun wahana investasi seharusnya dapat semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Sayangnya, sampai dengan saat ini tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan tingkat utilitas produk pasar modal masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan 5 industri jasa keuangan lainnya di Indonesia.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat umum terhadap pasar modal, salah satunya adalah melalui pendirian Galeri Investasi BEI.
Galeri Investasi BEI adalah sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia akademisi. Galeri Investasi BEI berkonsep 3 in 1 yang merupakan kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas Anggota Bursa diharapkan tidak hanya memperkenalkan pasar modal dari sisi teori saja akan tetapi juga praktiknya.
Relaunching Galeri Investasi BEI di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) untuk menandai kehadiran PT Indopremier Securities sebagai mitra Anggota Bursa dalam kerjasama pendirian Galeri Investa BEI di FEB Unair.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan melalui acara relaunching Galeri Investasi BEI ini pihaknya ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa informasi seputar pasar modal termasuk bagaimana mengetahui cara berinvestasi dengan benar dan cerdas dapat diperoleh di Perguruan Tinggi yang telah mempunyai Galeri Investasi BEI.
“Civitas akademika merupakan kalangan terdidik yang dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari budaya menabung menjadi budaya berinvestasi sehingga dapat berkontribusi positif dan signifikan bagi perkembangan pasar modal Indonesia di masa depan,” ujar Tito.
BEI berharap jumlah mahasiswa FEB Universitas Airlangga yang lebih dari 7.000 orang diharapkan dapat tertarik untuk mempelajari ataupun menjadi investor pasar modal. Sehingga dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal di J awa Timur yang per akhir Maret mencapai 28.089 SID (single investor identification) dari total 59.346 SID di Jawa Timur dan 477.732 SID di Indonesia.
Sampai dengan saat ini tercatat telah ada 10 Galeri Investasi BEI di Surabaya dari 30 Galeri Investasi BEI yang ada di Jawa Timur, dan saat ini jumlah Galeri Investasi BEI di Indonesia berjumlah 171.
Di hari yang sama, diadakan pemberian penghargaan kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) oleh BEI, KPEI, dan KSEI yang disaksikan oleh OJK, atas dukungannya mengkampanyekan program Yuk Nabung Saham. Bank Jatim tercatat cukup aktif mendukung pengembangan pasar modal. (diyah)