Iklan Baris Anda

“Pohon Sunyi” Luapan Keprihatinan Hamid Nabhan Tentang Alam

"Pohon Sunyi" Luapan Keprihatinan Hamid Nabhan Tentang Alam 1
Buku Pohon Sunyi karya Hamid Nabhan, cetakan Oktober 2024

Sidoarjo, (bisnisnasional.com) – Bagaimana jadinya bila hutan hijau semakin berkurang di bumi ini. Tergerus perkembangan jaman dan hunian manusia yang semakin meraja populasinya. Kian tahun cuaca makin terasa panas, dampak hilangnya sebagian ruang terbuka hijau.

Sungguh memprihatinkan. Yaa.. mengerikan bila itu terus terjadi. Pastinya anak cucu kita dimasa-masa mendatang terancam kesulitan bertemu hutan dengan satwa liarnya.

Berdasarkan rasa keprihatinan itu, seniman sekaligus pelukis asal Surabaya, Hamid Nabhan mencurahkannya lewat kumpulan puisi-puisi indah tentang alam dalam sebuah buku “Pohon Sunyi”.

“Selain puisi ada Haiku yaitu perpuisian Jepang yang bercerita juga tentang alam,” ujar Hamid dalam wawancaranya bersama bisnisnasional.com

Pada 2017 silam, buku tersebut terbit dengan gambar gambar ilustrasi berwarna dalam edisi lux. Namun menurut Hamid karena banyak masyarakat yang meminati, akhirnya ia mencetak ulang (repackage) dengan format yang berbeda.

“Beda sama yang versi waktu itu (2017). Kalau edisi 2024 ini hanya berisi wawancara saya tentang ekologi, tanpa menyertakan gambar-gambar ilustrasi yang juga saya buat sendiri,” jelasnya.

"Pohon Sunyi" Luapan Keprihatinan Hamid Nabhan Tentang Alam 2
Hamid Nabhan bersama buku Pohon Sunyi karya nya

Jika diperhatikan pada setiap puisi yang ditulis di halaman-halaman buku tersebut, pembaca akan menemukan tahun-tahun pembuatannya yang berbeda-beda. Mengapa demikian? Untuk hal tersebut, Hamid menjelaskan bahwa semua puisi itu dibuatnya ketika feeling/moodnya datang.

“Itu (mood) bisa datang dimanapun saya berada. Lalu saya segera membuat puisi dan dikumpulkan untuk jadi satu buku,” katanya.

Ia menambahkan, dalam buku itu juga ada perenungan dirinya tentang alam dan sedikit menyadarkan masyarakat bagaimana pentingnya menjaga alam ini

Memang ada benarnya jika kita berada di alam terbuka semisal camping atau kegiatan alam lainnya, tanpa disadari akan memunculkan suatu inspirasi atau ide atau apalah namanya. Hal inilah yang ditangkap Hamid dan dituangkan dalam tulisan dan karyanya. Ketertarikannya dengan alam inilah membuat puisi-puisi ciptaannya begitu nyata dengan kondisi saat ini. Tetapi ia juga bisa membuat puisi-puisi selain bertema alam tentunya.

Diantara ratusan puisi-puisi ciptaannya Hamid mengaku semuanya dia suka, namun ada satu puisi yang paling istimewa yang ada dalam buku pohon sunyi tersebut. Adalah puisi dengan judul Kemana Rimbun Pohon.

“Puisi itu adalah sesuatu banget buat saya, disitu saya bercerita tentang hilangnya suara kicau burung yg dulu sering kita dengar, karena banyaknya penggunaan pestisida, juga diburunya burung burung sehingga kita sudah jarang mendengar kicau burung yg dulu sering kita dengan riang bernyanyi,” terang Hamid.

Setelah terbit buku pohon sunyi ini. Hamid Nabhan ingin membuat sebuah buku tentang Ekologi. Nantinya akan menceritakan pentingnya interaksi antara manusia demgan makhluk hidup lainnya.

“Itu penting, interaksi antara manusia dengan makhluk hidup seperti hewan maupun tetumbuhan karena bisa saling menguntungkan,” tuturnya.

Di era digital seperti saat ini makin sedikit masyarakat yang gemar membaca buku dalam bentuk yang sebenarnya buku, bukan buku digital (e-book). Namun Hamid yakin masih ada saja masyarakat yang masih menyukai membaca buku fisik seperti jaman dahulu. Dan buku pohon sunyi sejatinya dibuat bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, tetapi sasarannya kepada seluruh lapisan masyarakat yang gemar membaca dari berbagai usia, profesi.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki buku pohon sunyi tersebut Hamid berujar akan memberi secara cuma-cuma selama persediaan masih ada. Mengapa begitu? karena ada tujuan mulia dibalik semuanya.

“Dengan buku tersebut saya ingin meng-kampanyekan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi masyarakat luas,” tutup Hamid Nabhan. (in)

Check Also

Dukung Kelestarian Lingkungan, Indosat Kampanyekan “Sampah Jadi Pulsa” 6

Dukung Kelestarian Lingkungan, Indosat Kampanyekan “Sampah Jadi Pulsa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.