Padang Panjang, (bisnisnasional.com) – Salah satu strategi pemulihan nasional yakni dengan membangun dan merevitalisasi pasar rakyat. Yang tak hanya fisik tetapi juga nonfisik seperti pengelolaan pasar. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam penganugerahan sertifikat Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat (SNI Pasar Rakyat) di Pendopo Rumah Dinas Walikota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat kepada tujuh pasar rakyat hari ini, Rabu (8/12).
Turut hadir Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, serta perwakilan Pemerintah Daerah penerima penganugerahan SNI Pasar Rakyat.
“Salah satu strategi Kemendag dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional 2021 adalah penguatan pasar dalam negeri melalui revitalisasi pasar rakyat. Konsep ini tidak hanya sekadar pembenahan bangunan fisik, tetapi juga nonfisik yang terkait dengan pengelolaan pasar dan integrasinya dengan sektor lain,” kata Jerry.
Ketujuh pasar rakyat yang mendapat Sertifikat SNI Pasar Rakyat yaitu Pasar Pusat Padang Panjang, Pasar Gentan Sleman, Pasar Cisalak Depok, Pasar Gunung Batu Bogor, Pasar Bauntung Banjarbaru, Pasar Gantung Belitung Timur, dan Pasar Paddys Market Kendari.
Jerry menambahkan, revitalisasi fisik dan manajemen pasar rakyat berpedoman pada SNI Pasar rakyat yaitu SNI 8152:2021. SNI Pasar Rakyat saat ini merupakan hasil pembaruan dari edisi tahun 2015 dengan penambahan persyaratan yang mengakomodasi situasi dan perkembangan zaman.
“Pada 2015–2020, pemerintah telah membangun dan merevitalisasi 5.491 pasar rakyat dari total 16.175 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Sampai akhir 2021, terdapat 53 pasar rakyat yang telah memperoleh sertifikasi SNI Pasar Rakyat. Sebanyak 27 pasar di antaranya mendapatkan pendampingan dari Kementerian Perdagangan,” sambungnya.
Pengembangan pasar rakyat diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan. Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk membangun, memberdayakan, dan meningkatkan kualitas pengelolaan pasar rakyat.
Jerry berharap, diterapkannya SNI Pasar Rakyat dapat membuat manajemen pengelolaan pasar rakyat menjadi lebih profesional sehingga memberi kenyamanan bagi pengunjung pasar. Hasil revitalisasi pasar dapat meningkatkan daya saing pasar rakyat sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono menyatakan ketujuh pasar rakyat yang memperoleh sertifikat SNI Pasar Rakyat merupakan hasil pendampingan Kemendag atau Badan Standardisasi Nasional.
Menurutnya, kegiatan pendampingan Penerapan SNI Pasar rakyat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengelola Pasar terkait manajerial pengelolaan pasar, pengelolaan lingkungan, penerapan protokol kesehatan, dan digitalisasi pasar berdasarkan SNI Pasar rakyat. Upaya ini bertujuan agar pasar yang didampingi dapat menjadi pasar yang bersih, nyaman, aman, sehat, dan memiliki daya saing.
“Pemberian Sertifikat SNI Pasar Rakyat merupakan bukti bahwa pasar telah menerapkan SNI Pasar Rakyat secara konsisten. Komitmen dari pemerintah daerah, pengelola pasar, dan pedagang sangat diperlukan untuk menjaga konsistensi mutu pasar secara berkelanjutan. Pasar yang telah ber-SNI dapat menjadi contoh bagi pasar lainnya untuk menerapkan SNI Pasar rakyat,” pungkas Veri.
Mengakhiri kunjungan ke Padang Panjang, Sumatra Barat, Wamendag Jerry juga meninjau pameran Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Padang Panjang. Pameran tersebut diadakan di Rumah Dinas Walikota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Turut mendampingi Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Veri Anggrijono dan Walikota Padang Panjang Fadly Amran.
Pameran tersebut menghadirkan sepuluh pelaku UKM khas Kota Padang Panjang yang bergerak di bidang busana dan makanan–minuman. Produk-produk yang dipamerkan antara lain batik, bordiran, songket, kerajinan kulit, kopi bubuk, jahe bubuk, keripik sanjai, kerang keju, kue, serta produk olahan susu. Untuk mendukung transaksi nontunai, pameran tersebut telah menggunakan aplikasi QRIS. (in/bsn)