Surabaya, (bisnisnasional.com) – Dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2022, Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) bersama Sanggar Al Ikhlas (Gresik), PITI, serta Yayasan Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo (YMHMCI) Surabaya mengadakan baksos untuk anak anak penyandang disabilitas , Sabtu (10/12) .
Founder Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI), Dr.dr Hisnindarsyah SE M.Kes MH Sp.KL didampingi Ketua Umum YBSI Virly Mavitasari menyampaikan, sanggar Al Ikhlas di Gresik memang khusus menangani problem anak yang mengalami gangguan gangguan kesehatan. “Jadi sanggar Al Ikhlas inilah yang mengajak kami bersama beberapa elemen lain untuk mengadakan kegiatan ini,” katanya.
Pihaknya ikut ambil bagian dengan memberikan bingkisan kepada 250 orang difabel, 250 sembako untuk pendamping. “Jadi totalnya 500 bingkisan yang dibagikan hari ini,” tambahnya.
Ia menambahkan, YBSI juga berkolaborasi dengan Mitra Pinasthika Mustika (MPM) melaksanakan bakti sosial pelayanan kesehatan untuk anak-anak yang membutuhkan. “Jadi kegiatan kali ini memang cakupannya agak besar karena pesertanya juga banyak dan mereka bukan penyandang disabilitas biasa, tapi juga punya banyak kelebihan. Sehingga kegiatan kali ini YBSI bersinergi dengan PT.Mayora, PT. Karniel Hydromamma, JETE DORAN dan para simpatisan YBSI lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dr. Alwi, M.Hum. mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Yayasan Al Ikhlas yang telah meningkatkan kemampuan dan potensi-potensi terpendam para penyandang disabilitas. “Apa yang sudah dilakukan Yayasan Al Ikhlas ini bisa jadi contoh bagi yayasan lain yang memiliki kepedulian serupa dengan cara masing-masing sehingga memberikan manfaat percepatan bagi penyandang disabilitas dan nusa bangsa,” katanya.
Melalui peringatan hari masalah internasional ini bertujuan untuk memberi hak/kesempatan dan kesejahteraan bagi kaum disabilitas. “Kami bersama para asosiasi membangun sarana pelatihan bagi mereka agar memiliki pekerjaan dan kesetaraan dengan yang lain,” pungkas dr. Hisnindarsyah. (in)