Surabaya, (bisnisnasional.com) – Siapa menyangka kehidupan bocah 3 tahun ini berubah drastis dalam 4 hari. Ellen, bocah belia ini tak bisa lagi bertemu orang tuanya selamanya dikarenakan ayahnya (Eldiaz Nainggolan) meninggal 3 Juli 2021. Sementara ibunya (Cristina Margereta), meninggal pada 7 juli 2021 atau 4 hari sejak kematian ayahnya. Kini ia tinggal bersama neneknya.
Ironis memang apa yang dialami Ellen, disaat masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, justru ia kehilangan semua itu di usia masih sangat kecil. Menanggapi hal ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Istrinya yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani berkunjung ke rumah Ellen.
Disana nampak Eri dan Istri berbincang dan menghibur Ellen. Bocah itu seperti bercerita pada Eri kalau dahulu ibunya gemar bernyanyi lagu barat, makanya Ellen pun jadi suka berbahasa Inggris. Sementara ayahnya dulu lebih suka mengajaknya bermain. Ellen kini tinggal bersama neneknya. “Sedih melihat dia (Ellen) seperti ini. Harusnya masih mendapat kasih sayang ortunya,” tutur Eri.
Ketika Eri dan istrinya akan meninggalkan rumah itu, Ellen memeluk keduanya seolah tak ingin mereka pergi. “Saya menahan air mata sekuat-kuatnya melihat kondisi Ellen saat ini. Saya hanya bisa berdoa semoga anak ini diberi ketabahan,” tambah Eri.
Melihat kondisi Ellen dan bocah-bocah yang senasib dengan dia, Eri berkomitmen untuk terus merawat dan mendampingi mereka. Ia pun memastikan bahwa Pemkot Surabaya menyiapkan beasiswa sampai kuliah kepada mereka. Saat ini sudah sekitar 1.400 keluarga, dan 600 telah tuntas diverifikasi. Itupun juga sudah dipetakan berapa yang SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
“Pemkot juga menyiapkan asrama jika keluarga yang lain memperkenankan anak-anak tersebut tinggal di asrama. Hak pengasuhan pun kami dampingi. Harus ada keluarga yang bisa mengasuh, melindungi, menjaga,” tegasnya.
Kepada seluruh warga Surabaya ia berpesan untuk melaporkan apabila ada anak-anak yatim piatu semacam itu yang belum disurvei oleh pemkot. Laporan itu bisa disampaikan kepada Lurah maupun Camat di wilayahnya masing-masing, supaya anak itu bisa segera didata.
“Mari kita bergotong royong untuk membantu masa depan mereka,” tutupnya. (in)