Surabaya, (bisnisnasional.com) – Pasar otomotif yang makin tinggi mengharuskan para Agen Pemegang Merek (APM) terus berinovasi. Salah satunya adalah dengan berkembangnya teknologi. Memang, sudah beberapa tahun lalu ada kehadiran mobil hybrid. Namun, prosentasenya masih sedikit karena banyak faktor diantaranya harganya yang cukup tinggi.
Hal ini mendorong Toyota untuk terus mengembangkan produknya dalam teknologi. Dari data secara nasional, sepanjang kehadirannya pada 2009 hingga sekarang, kendaraan teknologi hybrid terjual 1200 unit. Angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan kendaraan konvensional.
Head of Media Relation Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Aska menjelaskan, teknologi hybrid bisa efisien bahan bakar hingga 30 km/ltr. Karena tenaga tidak terbuang sia-sia, jadi bisa menjadi efisien. Ia menjelaskan jika teknologi hybrid ini menggunakan baterai.
“Sejauh ini hasil test drive melewati genangan air, mobil hybrid bisa melewati. Untuk baterai, sampai ketinggian ban. Mendekati garis bawah pintu, jika baterai terendam tidak mengalami kendala apapun. Tapi usahakan dihindari,” katanya.
Ia berharap, di Indonesia ini semakin banyak pengguna kendaraan berteknologi hybrid. Supaya pajaknya bisa turun sehingga harga bisa terjangkau. Karena sejauh ini, daya beli masyarakat masih rendah untuk kendaraan berteknologi hybrid tersebut.
“Toyota masih memiliki 3 tipe kendaraan yang menggunakan teklologi hybrid. Dan kedepan, kami berharap semua tipe kendaraan Toyota ada. Begitu juga dengan brand lain, kami juga menunggu kedatangan mobil hybrid lainnya dari brand-brand lain,” tegasnya.
Sementara itu, di Jepang sudah 60 persen pengguna mobil hybrid. Hybrid yang ada dinegara lain semua menggunakan teknologi yang sama dan tidak ada yang beda. Bahkan perawatannya juga sama.
“Untuk perawatan bukan hybridnya namun konvensionalnya. Karena hybridnya sudah dirancang untuk tidak perlu dilakukan perawatan,” pungkasnya. (diyah)