Jakarta, (bisnisnasional.com) – BerAKSI Di Rumah Saja Top 20 menampilkan grup terakhir yakni kloter As Salaam yang terdiri dari empat ustadz/ustadzah yakni Afivah (Banyumas), Suwandi (Riau), Doni Dion (Bekasi), dan Mumuy (Lampung). Menuju babak Top 15, para ustadz/ustadzah pun semakin berusaha maksimal untuk memberikan penampilan terbaik mereka pada kompetisi ini.
Aksi dari Duo Ustad DoniDion yang sangat kompak dan interaktif yang sukses membuat kagum para Dewan Juri pada malam itu melalui tema “Bagaimana Menjadi Insan Best of The Best”.
Ustad Solmed mengatakan, duo asal Bekasi tersebut sudah menjadi paket lengkap untuk menjadi contoh yang baik bagi kaum milenial.
“Nasib baik yang diterima DoniDion sayangnya belum berpihak pada Ustadzah asal Banyumas yaitu Afivah yang harus tersingkir dari kompetisi BerAKSI Di Rumah Saja,” katanya.
Membawakan tema dakwah berjudul “Apa Sih Ukuran Hidup Bahagia?”, menurut Dewan Juri penampilan Afivah masih dirasa kurang maksimal.
“Menurut saya penampilan Avifah sudah cukup baik, materi cukup padat namun masih kurang lengkap untuk bagian awal akan lebih baik jika disebutkan referensinya”, terang Ustad Taufiqqurahman.
Dengan tersingkirnya Afivah (Banyumas) di babak Top 20, membawa Doni Dion (Bekasi), Suwandi (Riau), dan Mumuy (Lampung) melaju ke babak selanjutnya.
Suguhan program ramadan Indosiar lainnya yaitu Ramadan Di Rumah Saja masih setia menemani waktu malam pemirsa setiap pukul 10.30 WIB. Di episode Kamis, 7/5 penampilan 3 Qori dan Qoriah terbaik telah ditampilkan melalui video streaming dari rumah masing-masing di segmen Indonesia Mengaji.
Qori asal Riau yaitu Aziz berhasil membacakan surat Al-Baqarah ayat 43-48 dengan sangat syahdu dan terpilih menjadi peserta terbaik 1 sehingga dirinya berhak untuk kembali berkompetisi melawan Qori/Qoriah terbaik lainnya. (indra)