Iklan Baris Anda

Perdana, Menara Hunian Desain Kengo Kuma di Publish

Perdana, Menara Hunian Desain Kengo Kuma di Publish 1

Jakarta, (bisnisnasional.com) – Kengo Kuma, arsitek Jepang terkenal di dunia yang bermitra dengan firma arsitektur Australia, Koichi Takada Architects, dinobatkan sebagai pemenang kompetisi desain menara hunian baru Crown Group di kawasan Waterloo, Sydney.

Koichi Takada Architects membentuk sebagian dari pembangunan lima menara hunian di Waterloo yang juga mencakup tiga menara yang dirancangnya dan sebuah manara yang dirancang oleh arsitek yang berbasis di Sydney, Silvester Fuller.

Menara hunian setinggi 19 lantai ini menampilkan kolam renang tanpa batas yang terletak di atap menara, pusat kebugaran dan ruang komunitas dengan eksterior hijau penuh tanaman yang dirancang untuk menghadirkan hutan rimbun yang bertingkat.

Rencana pembangunan yang berlokasi di 48 O’Dea Avenue Waterloo tersebut akan terdiri dari 384 unit apartemen mewah di lima menara hunian, dari 4 hingga 19 lantai serta gabungan restoran, kafe, dan pertokoan.

Kompetisi untuk mendesain pembangunan hunian tertinggi ini menarik sejumlah besar panel ahli termasuk arsitek independen, untuk menilai keunggulan desain arsitektur.

Komisaris dan Group CEO Crown Group, Iwan Sunito mengatakan, Kengo Kuma dan Koichi Takada memiliki gaya dan etos unik masing-masing, yang sesuai dengan keinginan Crown Group untuk mendorong batas-batas desain. Kedua arsitek ini telah terbukti sebagai pemimpin sejati di bidangnya, terkenal karena kreativitas mereka.

“Saya merasa kolaborasi keduanya akan mengarah pada sesuatu yang baru dan unik untuk Sydney,” katanya.

Bagi Crown Group di Waterloo, proyek tersebut menjadi pengembangan ketiga setelah proyek Viking by Crown Group yang sudah diselesaikan pada 2014 dan proyek Waterfall by Crown Group pada tahun lalu.

Kengo Kuma mengatakan, tujuan kami adalah untuk memberikan suasana yang hangat dan alami kepada masyarakat dengan strategi desain yang unik.

Volume atas menara secara mulus berubah menjadi bagian bawah teras untuk menciptakan keintiman antara skala bangunan dan skala pejalan kaki pada level jalanan. Atap yang membungkus façade ditutupi oleh tongkat yang memberi kesan hangat pada kayu untuk façade. Seluruh façade menjadi hutan kota vertikal dengan memiliki vegetasi di setiap eave.

“Strategi-strategi itu akan mengaburkan dan melunakkan profil bangunan dan memberikan citra baru W48 di wilayah Waterloo,” tambahnya.

Dengan lebih dari 40.000 pekerjaan yang diharapkan akan tercipta di area Green Square pada 2030, proyek hunian ini akan menjadi rumah bagi ratusan penduduk Waterloo ketika selesai pada 2020.

“Menanggapi visi Kengo Kuma untuk menara tertinggi dari lima menara hunian yang akan dibangun, saya bersemangat untuk merancang tiga menara bertingkat rendah yang menciptakan dialog arsitektur dinamis di dalam area proyek,” kata Iwan.

Visi Crown Group yang sedang berjalan untuk Waterloo akan terus memberdayakan secara positif kawasan yang sebelumnya adalah daerah gudang industri menjadi lingkungan hijau yang ‘organik’ dan ‘sehat’, dirayakan melalui gaya hidup bagi penghuninya dan budaya jalanan baru yang memberi manfaat bagi masyarakat.

Takada menambahkan dirinya memiliki gambaran ide tentang green luxury mencari inspirasi dialam. Setiap bangunan yang dirancang dengan sentuhan manusia. Mengekspresikan karakter arsitekturnya yang berbeda. (nisa)

 

 

Check Also

TritanHub Gelar Serah Terima Fase 2 5

TritanHub Gelar Serah Terima Fase 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.