OJK – Pemkot Berantas Scam, Berdayakan KSH Jadi Agen Literasi Keuangan

OJK - Pemkot Berantas Scam, Berdayakan KSH Jadi Agen Literasi Keuangan 1
literasi keuangan untuk Kader Surabaya Hebat (KSH) mengusung tema “Bersatu Memberantas Scam, Membangun Masyarakat Melek Finansial”

 

 

 

 

Surabaya, (bisnisnasional.com) – Maraknya penipuan atau scam di era digital saat ini membuat pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya untuk mencegahnya sekaligis mensosialisasikan pada masyarakat.

OJK berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar literasi keuangan untuk Kader Surabaya Hebat (KSH) mengusung tema “Bersatu Memberantas Scam, Membangun Masyarakat Melek Finansial” Kamis (9/10)di kantor OJK Jawa Timur.

Yunita Linda Sari selaku Kepala OJK Jawa Timur mengatakan, literasi keuangan ini juga untuk mencegah KSH terjebak investasi ilegal, pinjaman online (Pinjol) ilegal, hingga praktik keuangan digital yang menyesatkan lainnya karena saat ini ada banyak jenis praktik keuangan atau investasi ilegal. Mulai dari investasi di sektor pertanian, travel, hingga pinjol.

“Berdasarkan data yang diperoleh dari Satgas PASTI OJK per 30 September 2025, ada sekitar 1.840 entitas keuangan ilegal yang telah dihentikan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1.556 diantaranya merupakan pinjol ilegal, dan 284 lainnya adalah investasi ilegal,” katanya.

Yunita menambahkan, secara nasional jumlah aduan yang telah masuk ke Satgas PASTI OJK sebanyak 17.531 laporan. Dari data aduan tersebut, 13.999 diantaranya merupakan laporan terkait pinjol ilegal dan 3.532 sisanya adalah terkait investasi bodong.

Dari 2017 hingga Agustus 2025 kerugiannya Rp142,13 triliun, ini hampir sudah tidak bisa kembali lagi semuanya. Berdasarkan data Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat ada 274.722 laporan, dananya yang bisa diblokir dari total pengaduan hanya 6,13 persen. Total kerugiannya, diperkirakan sebesar Rp6,1 triliun.

Masih menurut penjelasan Yunita bahwa di Jawa Timur terdapar 1.275 laporan terkait keuangan ilegal. 1.036 laporan pinjol dan 239 laporan investasi bodong. 57 persen pelapor adalah perempuan, dengan profesi terbanyak karyawan swasta dan ibu rumah tangga. Hal ini berarti persentase angka tersebut menunjukkan bahwa perempuan dan ibu rumah tangga paling banyak yang aktif dalam aktivitas keuangan.

“Karena itulah keterlibatan KSH diharapkan lebih masif dalam memberikan edukasi soal keuangan kepada masyarakat Surabaya. Anggota KSH ini sepertinya cocok sebagai agen literasi keuangan OJK,” imbuh Yunita.

Sememtara itu Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Agus Imam Sonhaji menegaskan pentingnya edukasi keuangan di era digital. Ia mengatakan bahwa Wali Kota Surabaya sangat perhatian terhadap yang namanya praktik keuangan digital ilegal. Menurutnya hal ini bisa membawa resiko besar buat warga Surabaya. Kerana itu literasi keuangan menjadi benteng utama menghadapi pinjol ilegal, juga arisan bodong, hingga koperasi abal-abal.

Melalui kegiatan semacam ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat, juga memberdayakan KSH untuk menjadi agen literasi keuangan. Selain itu Pemkot Surabaya siap mendukung Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Aktivitas Keuangan Digital (PASTI) OJK dalam upaya pencegahan dan penindakan.

“Kami disini ingin menunjukkan bahwa warga Surabaya berdaulat secara finansial, dan berhati-hati dalam mengelola keuangan,” terangnya..

Selain itu Yunita juga mengapresiasi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi karena telah melibatkan jajaran Pemkot Surabaya dan KSH berperan aktif mengurangi adanya investasi ilegal bersama Satgas PASTI.     (in)

 

Check Also

PLN Mengajar, Kenalkan Manfaat dan Bahaya Listrik Bersama SMK Islam 1 Blitar 5

PLN Mengajar, Kenalkan Manfaat dan Bahaya Listrik Bersama SMK Islam 1 Blitar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses