Iklan Baris Anda

Manfaatkan Benda Sekitar Jadi Obyek Foto

Manfaatkan Benda Sekitar Jadi Obyek Foto 1
Fabiola Natasha saat pameran foto di Visma Art Gallery Surabaya

Surabaya, (bisnisnasional.com) – Dibesarkan dalam keluarga seniman, Fabiola Natasha mengenal dunia lukis sejak usia dini yakni 3 tahun. Ia mempelajari fotografi secara otodidak saat masih SD. Kecintaannya terhadap wildlife photography dan bidang keilmuan entomology membuat kesehariannya dihabiskan dengan berkarya sebagai visual artist.

Beberapa kali pula ia menggelar pameran lukisan dan fotografi. Terbaru, menggelar pameran foto di Visma Art Gallery Surabaya sejak 11 Maret lalu hingga sebulan kedepan. Saat ditemui ia menceritakan perjalanan hidupnya menjadi seorang seniman. Beberapa tahun lalu ia selalu terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya seperti siapa ia, siapa mereka, mengapa ada sebuah perjumpaan, juga pertanyaan tentang mengapa ia dilahirkan sebagai sosok yang sekarang ini.

“Awalnya jawaban atas semua pertanyaan itu tidak ada yang memuaskan. Lalu saya tuangkan dalam karya lukisan. Hingga suatu hari melihat sebuah tayangan tentang Bhiksu yang menggambar mandala berbulan-bulan, ketika sudah jadi malah dihancurkannya dalam waktu sekian detik saja. Nah dari situlah saya memaknai dan tahu bahwa Everyting is Nothing,” ujarnya saat dijumpai di Visma Art Gallery Surabaya, Rabu (16/3).

Dalam pameran foto yang digelar kali ini, Fabi membawa 26 karya, namun hanya 13 foto yang dipajang, sisanya ada di buku foto. Selain itu ia juga membawa 8 Haiku (puisi Jepang) atau puisi 575 (5 suku kata, 7 suku kata dan 5 suku kata). Puisi tersebut menurutnya mengagungkan alam dan ia membuatnya sendiri dengan dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris. Sementara untuk obyek yang digunakan adalah benda-benda yang ada disekitarnya. Pengambilan gambarnya menggunakan kamera makro juga kamera handphone. “Foto-foto yang ada disini memang sengaja saya tidak tampilkan secara utuh obyeknya, justru saya mencari titik kesempurnaan dari obyek yang sebenarnya tidak sempurna,” jelas Fabi.

Dari foto-foto yang dipamerkan ia sengaja tidak memberi judul dalam tiap karyanya. “Saya bebaskan aja pengunjung yang datang melihat foto ini punya perasaan seperti apa. Karena saya nggak mau mereka ikut pemikiran saya. Jadi ada yang merasa happy, sedih, teringat masa lalu, bahkan ada yang marah. Terserah mereka saja. Namun tiap foto punya story masing-masing,” tambahnya.

Ia mengatakan, untuk membuat sebuah karya tidak langsung asal ambil saja, tapi mengajak obyek tersebut berinteraksi. Karena ia gemar alam liar maka lebih suka memotret hewan yang ada di habitatnya seperti hutan atau mangrove dan paling sering adalah serangga. Terkait karya seninya ini Fabi mengaku sebenarnya tak berniat menjualnya. “Misal ada yang minat, boleh aja tapi saya lihat dulu, kenapa tertarik karya saya. Jadi bukan siapa yang beli, tapi bagaimana menghargai sebuah karya seni. Karena karya saya ini kadang agak susah dimengerti secara awam,” tutupnya.   (in/bsn)

Check Also

Hotel Ciputra World Surabaya Gelar Fashion Show & High Tea 5

Hotel Ciputra World Surabaya Gelar Fashion Show & High Tea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.