Surabaya, (bisnisnasional.com) – KPPU Kanwil IV bersama Satgas Pangan Jatim; Dirkrimsus Polda Jatim, Kadivre Bulog Jatim, Sekda Kota Surabaya, PD Pasar Surya dan stakeholder lainnya menggelar tinjauan lapangan pemantauan (sidak) bahan pokok di Pasar Wonokromo Surabaya, Senin (30/1).
Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy R. Sutrisno menyampaikan, dalam sidak kali ini ada dua agenda yakni memastikan isu mengenai kelangkaan minyak goreng dalam persiapan menjelang bulan puasa, dan mengecek operasi stabilisasi harga jauh-jauh hari H Ramadhan. “Harga minyak goreng di Pasar Wonokromo dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika sesuai HET Rp 14.000 per liter, namun ternyata di lapangan dijual kisaran Rp 15.000-16.000, bahkan ada yang Rp 17.000, tergantung pembelian,” ujarnya setelah melakukan sidak pasar.
Pihaknya memantau langsung 2 minggu terakhir ini, pasokan minyak curah mulai menurun, pedagang kesulitan untuk penjualan. “Kita terus awasi terkait kebijakan market obligation. KPPU akan memanggil Kementerian terkait untuk menjelaskan kondisi minyak kita yang akan didistribusikan ke pasar,” tegas Dendy.
Ia menambahkan, untuk komoditas lainnya seperti bawang putih dan bawang merah harganya masih naik, tergantung bagaimana juga jalannya impor dan cuaca. Setelah mengetahui hal tersebut KPPU segera mensinergikan dan membantu pedagang dalam mengantisipasi lonjakan harga.
“Para pedagang juga mengetahui periodik harga bahan-bahan pokok yang akan naik dan turun. Kita bantu sama-sama, pedagang jangan dibiarkan sendiri, perlu juga dari kekuatan ekonomi lainnya seperti koperasi dan BUMN untuk menstabilkan harga, tidak hanya pemerintah saja yang bergerak,” imbuhnya.
Sementara Satgas Pangan Jatim mengimbau, terkait kenaikan harga di atas HET tidak boleh dilakukan kembali. Ke depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan produsen, distributor menjelaskan perihal ketersediaan minyak goreng. (in)