Jakarta, (bisnisnasional.com) – Mastery by Crown Group, pengembangan terbaru dari Crown Group membawa Sydney ke tahapan baru dengan menggabungkan visi tiga pemimpin industri yakni, Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito. Kemudian arsitek Jepang Kengo Kuma dan arsitek di Sydney, Koichi Takada. Proyek pengembangan lima menara hunian ini adalah kolaborasi kali pertama bagi kota Sydney.
Kengo Kuma merupakan pencetus proyek pengembangan ini, menara dengan 19 lantai yang menampilkan eksterior hijau dengan taman yang rimbun, dirancang untuk menciptakan hutan vertikal.
Empat menara hunian lainnya yang terdiri dari tiga menara rancangan Koichi Takada Architects dan satu menara yang dirancang oleh arsitek di Sydney, Silvester Fuller menambahkan perspektif lokal yang unik pada desain bangunan.
Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan visinya untuk Mastery by Crown Group adalah untuk menciptakan komunitas yang dinamis dan beragam di pinggiran kota Sydney.
Terletak di 48 O’Dea Avenue Waterloo, Mastery by Crown Group akan terdiri dari 384 unit apartemen mewah, fasilitas bergaya resor termasuk kolam renang kantilever tanpa batas yang terletak di atap, ruang olahraga dan ruang komunitas, serta area ritel di lantai dasar yang terdiri dari restoran, kafe dan pertokoan.
“Melalui Mastery by Crown Group, kami menciptakan pusat kota baru; komunitas yang unik di mana orang dapat bertemu, terhubung, belajar, bersantai, dan bermain bersama, menikmati kehidupan komunitas yang berwarna di daerah pinggiran kota yang sedang berkembang ini, ”katanya.
Lebih lanjut Sunito mengatakan bahwa suatu kehormatan bisa membuat Kengo Kuma dan Koichi Takada berkolaborasi untuk proyek tersebut. Mereka memiliki gaya dan etos masing-masing dan merupakan pemimpin di bidangnya. Kolaborasi mereka akan mengarah pada sesuatu yang baru untuk Sydney.
Menara apartemen bergaya “hutan vertikal” di jantung Mastery by Crown Group akan menjadi proyek hunian pertama oleh Kengo Kuma and Associates di Australia.
Kuma mengatakan, tujuan kami adalah untuk memberikan suasana yang hangat dan alami kepada masyarakat dengan strategi desain yang unik terkait menara hunian 19 lantainya.
Bagian puncak menara bertransformasi dengan mulus hingga bagian teras bawah, menciptakan keintiman antara skala bangunan dan trotoar pejalan kaki.
Atap yang membungkus façade ditutupi oleh batangan kayu yang memberi kesan hangat pada area façade. Seluruh façade menjadi hutan kota vertikal yang memiliki vegetasi di seluruh atap.
“Pendekatan ini menciptakan kesan lembut pada profil bangunan, dan memberikan citra baru bagi Mastery by Crown Group di wilayah Waterloo,” katanya.
Sementara itu arsitek kelahiran Jepang yang berbasis di Sydney, Koichi Takada, akan merancang tiga dari lima menara Mastery by Crown Group.
Ia mengatakan bahwa suatu kehormatan luar biasa baginya dapat bekerja sama dengan Kuma, seorang master arsitektur Jepang.
“Saya menggambar berdasar ide tentang ‘kemewahan hijau,’ mencari inspirasi dari alam. Setiap bangunan dirancang dengan ‘sentuhan manusia’ untuk mengekspresikan karakter arsitektur yang organik dan berbeda,” katanya.
Mastery by Crown Group terletak di area revitalisasi Green Square di Kota Sydney sekitar 5 km dari CBD Sydney, 3 km dari Univerity of New South Wales dan 7 km dari Bandara Sydney.
Dengan lebih dari 40.000 pekerjaan yang diharapkan akan tercipta di kawasan Green Square pada tahun 2030, proyek hunian ini akan menjadi rumah bagi ratusan penduduk Waterloo ketika selesai pada 2021.
Visi Crown Group untuk Waterloo akan terus mendorong pemberdayaan positif lingkungan yang sebelumnya adalah kawasan pergudangan, menjadi sebuah lingkungan hijau yang organik dan sehat.
Crown Group akan mulai menerima EOI atau tanda minat mulai 10 September, sementara penjualan unit apartemen akan dimulai pada bulan November. Konstruksi dijadwalkan selesai pada tahun 2021. (nisa)