Surabaya, (bisnisnasional.com) – Naiknya harga beberapa kebutuhan bahan pokok (bapok) terutama beras khususnya di Surabaya belakangan ini serta langkanya stok di beberapa toko maupun swalayan membuat masyarakat kesulitan mendapatkannya.
Terkait hal itu Kemenko Perekonomian menggelar operasi di Pasar Wonokromo Surabaya, Senin (12/3).
Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko Perekonomian, Siti Wahyuningrum menyampaikan, terkait harga beras yang naik saat ini pihaknya langsung melakukan survey di beberapa pasar dan kali ini di Surabaya.
“Tugas kami adalah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, dan kabarnya saat ini harga beras naik maka itu kami lakukan survey ke pasar, memastikan kebenarannya,” ujarnya seusai survey di Pasar Wonokromo Surabaya, senin (12/2).
Ditanya soal kelangkaan stok beras di pasaran, ia menyampaikan hal itu terjafi karena adanya keterlambatan masa tanam padi yang mestinya sudah bisa panen, namun baru awal Januari dilakukan penanaman.
Sementara itu Kepala Pasar Wonokromo, Muhammad Nasrul mengatakan, menurut pengamatan tim nya, kenaikan harga beras mulai dua munggu setelah Natal. Yang dikeluhkan adalah beras jenis premium karena harga terus naik.
Tapi untuk antisipasi di lapangan, tim dari Pemkot (Pemerintah Kota) menyediakan beras Bulog dan SPHP yang lebih terjangkau masyarakat/pedagang.
” Harapannya, pemerintah bisa segera mengendalikan kenaikan ini,” ujarnya.
Dari hasil survey tersebut, keluhan para pedagang soal pembeli yang berkurang dan otomatis berpengaruh terhadap keuntungan mereka.
“Kenaikan ini diprediksi bisa sampai akhir Ramadhan nanti,” jelas Siti. (in)