Surabaya, (bisnisnasional.com) – PT PJB menggelar seminar EBT dengan pembicara lengkap dari kalangan industri, akademisi, pemerintah, PLN serta para pakar di bidangnya. Seminar bertajuk Tinjauan Potensi dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan dalam Perkspektif Teknologi Pembangkitan tersebut dilakukan selama 2 hari di Surabaya.
Direktur Operasi II PT PJB Miftahul Jannah mengatakan, sejumlah narasumber dari dalam dan luar negeri dihadirkan dalam seminar tersebut. Diantaranya DR Ir Tumiran M.Eng. dari Dewan Energi Nasional, Sekretaris Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Deden Kusdiana MSc, Dr. Surya Darma Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, dan Dr Agus Nurrohim Balai Besar Teknologi Konservasi Energi BPPT dan masih banyak lagi. Juga dari pihak swasta asing dihadirkan Dr Gareth Davies European Marine Energy Centre dan Wayah Wiroto dari PT GE Operation Indonesia.
“Seminar diharapkan bisa memberikan masukan dan arah terhadap program EBT yang dapat diaplikasikan bagi pengembangan pembangkit EBT di masa mendatang,” katanya.
Ia menambahkan, keseriusan dalam pengelolaan pembangkit EBT juga ditunjukkan PT PJB dengan pembentukan divisi khusus EBT yang didedikasikan untuk pengembangan EBT. Selain itu PT PJB juga terus menggali hasil riset dan perkembangan terbaru dalam dunia EBT untuk memperkuat road map bagi pengembangan pembangkit EBT di masa depan.
Dengan menandatangani nota kesepahaman pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) dengan PT PLN (Persero) Wilayah Aceh yang berisi kerjasama pengembangan proyek EBT di wilayah kerja PT PLN Aceh dengan beberapa tujuan.
Diantaranya melaksanakan study terkait EBT, berbagi pengetahuan dan pengalaman, pengembangan proyek EBT (PLTS dan bisnis pendukung lainnya) serta supporting jasa operasi dan maintenance untuk PLTS.
Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman kedua belah pihak akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah kerja PLN Aceh. Diantaranya PLTS skala utilitas di kepulauan Aceh, serta proyek EBT dan pendukungnya. Proyek ini diharapkan menjadi pioner bagi sinergi antara PLN dengan anak perusahaan untuk mengimplementasikan EBT di lingkungan PLN group, sekaligus bertujuan untuk menurunkan BPP (biaya pokok produksi) secara signifikan.
Pembangkit listrik berbasis EBT menjadi salah satu sasaran dalam pengembangan usaha PT PJB. Saat ini PJB mengelola sekitar 1.300 MW pembangkit EBT dan akan terus ditingkatkan seiring dengan pengembangan usahanya. Sejumlah langkah telah dilakukan diantaranya menginisiasi pengembangan pembangkit biogas dari rumput laut, limbah perkebunan, dan limbah industri gula, serta pengembangan pembangkit gelombang laut. Selain itu juga mengembangkan PLTS dan PLTA maupun PLTMH. (indra)