Iklan Baris Anda

Gernas BBI, Dorong Pelaku UMKM Berinovasi Ikuti Tren Pasar

Gernas BBI, Dorong Pelaku UMKM Berinovasi Ikuti Tren Pasar 1
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (dok humas)

Jakarta, (bisnisnasional.com) – Dalam webinar ‘Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia’ yang diselenggarakan Rabu (20/4), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bangka Belitung (Babel) untuk bersinergi melihat peluang ekspor dan harus dapat meningkatkan daya saing untuk menembus pasar global. “Saya berharap upaya ini dapat meningkatkan kinerja perdagangan, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM di Babel kedepannya,” katanya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menuturkan, tahun ini Kemendag akan melakukan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Bangka Belitung dengan tagline Cahaya Bangka Belitung. Kampanye itu merupakan salah satu strategi dalam mendorong pelaku bisnis UMKM agar dapat bersaing baik di pasar lokal maupun global.

Pada 2022, Kemendag ditugaskan untuk mengangkat potensi unggulan Provinsi Kepulauan Babel selama 3 bulan pada Februari–Mei 2022. Pelaksanaan pembukaan perdana (grand launching) Gernas BBI akan dilaksanakan di Provinsi Babel pada Mei 2022.

“Melalui Gernas BBI, pelaku usaha diharapkan selalu berinovasi dalam mengembangkan kualitas produk menjadi lebih baik serta mampu mengikuti tren pasar sehingga dapat dikenal, digunakan, dan dicintai tidak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga oleh pasar global,” tutur Oke.

Oke menjelaskan, UMKM menghadapi berbagai tantangan dalam meng-onboarding-kan UMKM ke ranah digital. Misalnya, persaingan global yang semakin ketat, sulitnya mengakses permodalan, kemampuan UMKM menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing global, kesulitan dalam melakukan transaksi daring, akses internet dan teknologi yang belum merata, rendahnya penguasaan teknologi digital para UMKM, serta minimnya akses pemasaran dan promosi yang dimiliki UMKM.

Untuk itu, Kemendag memiliki berbagai program untuk mendukung pelaksanaan Gernas BBI di Babel, yaitu berkolaborasi dengan beberapa perbankan, asosiasi, Dinas Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel, komunitas, dan para pakar terkait. Kolaborasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk buatan dalam negeri mulai dari pendampingan pengembangan produk (standarisasi, perizinan, dan perbaikan kemasan), peningkatan kapasitas usaha, pengelolaan keuangan, serta fasilitasi sertifikasi halal produk.

Kemendag akan meningkatkan akses pasar pelaku UMKM melalui kerja sama dengan berbagai lokapasar melalui pelatihan onboarding platform digital dan ritel modern, menyediakan sarana usaha perdagangan yaitu fasilitasi penyediaan warung digital, serta menggelar in store promotion (pameran produk unggulan) Babel.

“Kemendag juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Accor Group, Pemprov Babel, serta BNI Babel untuk memanfaatkan produk UMKM Babel. Selain itu, Kemendag juga membantu mengembankan merek produk (rebranding) dalam negeri untuk pelaku usaha yang terpilih. Untuk Provinsi Babel telah terpilih 30 UMKM yang telah terkurasi untuk melakukan rebranding,” imbuh Oke.

Sosialisasi atau kampanye penggunaan produk dalam negeri, lanjut Oke, juga penting untuk dilakukan khususnya kepada kepada masyarakat atau generasi muda. Kampanye dilakukan di sekolah dan universitas dengan mengajak serta produsen atau pengusaha produk lokal yang bercerita tentang kesuksesannya menjual produk buatan Indonesia yang sudah ekspor ke mancanegara.

Pada puncak acara Gernas BBI, terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu pengumuman lima UMKM pemenang dengan peningkatan omzet tertinggi yang akan diberikan stimulus sebagai bentuk apresiasi, pelepasan ekspor produk Provinsi Kepulauan Babel ke pasar global di Kepulauan Bangka, peragaan busana, lomba lari marathon 5km dan 10km di sekitar lokasi puncak acara, serta pameran produk Babel (Pop Up Market) selama 3 hari. Pameran produk Babel terbagi berdasarkan zonasi produk seperti produk olahan hasil laut, kerajinan dan pernak pernik, halal dan fesyen muslim, gastronomi kuliner, dan produk teknologi.

Sesuai dengan tema webinar, yaitu ‘Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia’, Kemendag juga telah berupaya agar UMKM Indonesia dapat naik kelas dari lokal menuju pasar global (from local to global). Menurut data KemenkopUKM pada 2021, UMKM turut menyumbang 14 persen dari total nilai ekspor nasional dan 61 persen PDB nasional.

Seluruh pihak terkait, Pemerintah, sektor usaha, dan perbankan perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk dapat memberikan solusi dari tantangan yang dihadapi para UMKM. Tujuannya agar mereka dapat masuk ke pasar ekspor dengan memberikan kemudahan akses permodalan, pendampingan pelatihan, serta tata kelola manajemen usaha sehingga dapat dihasilkan produk yang bernilai tambah, berkualitas, dan mampu memenuhi standar.

Pemanfaatan teknologi digital juga dapat dijadikan terobosan dalam memasarkan produk nasional ke luar negeri. Selain itu, pelaku usaha Indonesia juga dapat memanfaatkan platform niaga elektronik (e-commerce) untuk melakukan penetrasi di beberapa negara.

Kemendag secara aktif memberikan berbagai pelatihan kepada generasi muda maupun pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya di luar negeri melalui export coaching program atau program pendampingan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor; designer dispatch service atau program pendampingan antara desainer dan pelaku usaha untuk menciptakan produk ekspor yang dirancang dengan kreatif, inovatif, dan bernilai tambah sesuai target pasar ekspor; Good Design Indonesia; dan sertifikasi produk ekspor.

Untuk kemudahan pembiayaan UMKM, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional telah bekerja sama dengan Lembaga perbankan dan nonperbankan. Selain itu, Kemendag juga melakukan promosi melalui perwakilan perdagangan yang terdiri dari para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center yang tersebar di seluruh dunia. Mereka bertugas sebagai Duta Bangsa untuk mempromosikan dan menggenjot ekspor produk Indonesia melalui penjajakan bisnis (business matching) antara pengrajin atau produsen di Indonesia dengan buyer asing, pameran internasional, dan acara kenegaraan.  (in/bsn)

 

 

 

Check Also

Komitmen TPS Wujudkan Pelabuhan Bersih Bebas Pungli 5

Komitmen TPS Wujudkan Pelabuhan Bersih Bebas Pungli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.