Surabaya, (bisnisnasional.com) – Setelah sebelumnya meluncurkan buku “Ziarah Sejarah” yang selesai pada 2018 lalu, seniman sekaligus pelukis asal Surabaya ini, Hamid Nabhan kembali membuat buku serupa yakni edisi kedua.
Hamid memaparkan ide penulisan buku tersebut muncul dari hiruk pikuk di sosial media serta beredar kabar bahwa peranakan Arab yang sudah lama tinggal di tanah air tidak mempunyai kontribusi terhadap perjuangan dan kemerdekaan di Indonesia. Melalui buku itu puka ia ingin mengabarkan jika sebenarnya peranakan Arab punya peran besar terhadap sejarah perjuangan dan kontribusinya dalam pembentukan negara kesatuan republik Indonesia. “Juga agar masyarakat tahu dan lebih memahami perjuangan mereka terhadap negeri yang dicintainya,” tuturnya.
Pada buku “Ziarah Sejarah 2” ada 11 tokoh peranakan Arab dan satu marga besar yang berjasa dan berkontribusi di dalam perjuangan , bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya. Marga yang dimaksud adalah marga Al Zamatkhan. Ada banyak sekali tokoh yang bermarga tersebut mewarnai sejarah berdirinya Republik Indonesia, diantaranya Kyai Ahmad Dahlan, Kyai Hasyim Asy’ari, Sayid Alwi bin Abdul Aziz Al Zamatkhan, sosok pemberi nama Nahdlatul ulama (NU) juga pahlawan KHM Mansur dari nasab ibunya.
“Sementara pada buku pertama ada 19 tokoh founding father peranakan Arab yang kepahlawanannya tidak disangsikan lagi, seperti Tuanku Imam Bonjol, AR Baswedan, Muhammad Husain Al Muthahar sang tokoh pendiri PASKIBRAKA, SIS Al Jufri yang namanya diabadikan menjadi nama bandara di kota Palu, Sulawesi. Yang pasti antara buku pertama dan kedua, para tokoh yang saya tulis berbeda,” jelas Hamid.
Ziarah Sejarah 2 terdiri dari 146 halaman. Hamid berencana akan membagikan buku tersebut secara cuma cuma untuk mereka yang memerlukan seperti di perpustakaan maupun sekolah. “Memang tidak saya jual kok, karena saya ingin memberi satu kontribusi berupa sumbangsih literasi kepada bangsa dan negara. Dengan membaca buku ini jadi semakin tahu bahwa sumbangsih peranakan Arab terhadap kemerdekaan Indonesia, serta memperluas sejarah,” tutupnya. (in/bsn)