Surabaya, (bisnisnasional.com) – Batik beberapa tahun silam mulai dipromosikan banyak pihak. Sehingga menjadi salah satu yang paling populer. Bahkan, dijadikan seragam di sekolah dan beberapa perusahaan menjadikannya seragam kerja. Tidak hanya itu, batik dipakai untuk pakaian sehari-hari, tak jarang juga untuk menghadiri pesta. Salah satu perempuan kelahiran 1983 yang bekerja disebuah media televisi juga menyukai batik.
Herma Prabayanti, Penggiat batik yang juga pemilik outlet Serat Budoyo ini tadi siang memamerkan hasil karyanya di One Icon Resident yang terletak di mall Tunjungan Plaza. Beberapa karyanya dipamerkan oleh model mengelilingi para tamu undangan. Yaaa..baju koleksi yang dipamerkan ini terkesan simple dan menarik.
“Desain simple dan bisa dibuat semi formal atau pesta yang tidak terlalu formal. Karena masyarakat Indonesia sendiri suka yang simple dan tidak mencolok. Jadi saya buat desain sesuai trend saat ini. Apa yang diinginkan masyarakat,” katanya.
Untuk pemilihan batiknya, ia memilih 3 tempat sementara ini. Madura, Solo dan Yogyakarta. Meski demikian, paling banyak diminati adalah Solo karena karakter sangat kuat. Ada tokoh pewayangan atau artisnya, kalau batik Madura masih belum banyak peminatnya karena motifnya alam seperti keong, laut dan lainnya.
Menurutnya, batik tulis adalah kain yang bercerita. Setiap lembar kain ada ceritanya. Ibaratnya, gambar lebih bermakna dari pada kata. Menulis karya diatas kain adalah, ciri khas Serat Budoyo, outlet batik yang dimiliki Herma yang akan dibuka Februari mendatang.
“Untuk inspirasi desain model baju kebayakan dari penelitian atau riset, adaptasi dari sana-sini baik dari literatur dan sosmed,” tuturnya. Sehingga terbentuklah desain seperti itu. Harganya sangat bervariatif, mulai dari Rp 200 ribu ini yang menggunkan pewarna kimia hingga Rp 3 jutaan yang menggunakan pewarna alami namun tetap asli batik tulis buka printing. (nisa)