Surabaya, (bisnisnasional.com) – Sekitar seratus perempuan yang tergabung dalam Perempuan Entrepreneur Surabaya Mahfud Arifin (Permata) mendeklarasikan diri mendukung Machfud Arifin (MA) pada Pilwali Surabaya 2020, Senin (3/8).
“Kami memberikan dukungan penuh MA sebagai Wali Kota Surabaya,” kata Ketua Permata Surabaya, Etty Ariaty Soraya diikuti seratus anggotanya.
Mereka siap menggalang kekuatan demi kemenangan alumnus Akpol tersebut. Mereka para ibu-ibu rumah tangga, guru dan dosen perempuan kreatif yang ikut menopang ekonomi keluarga.
“Kami harus tetap berdaya, apalagi di tengah pandemi. Lakukan dan ciptakan kreasi yang bernilai ekonomi. Kami para perempuan entrepreneur memimpikan pemerataan dan kemudahan aksebilitas usaha kami,” ungkapnya.
Machfud Arifin hadir bersama istrinya, Lita Machfud, yang merupakan pelaku UMKM dan pengurus Dekranasda. Machfud pun memberi dorongan dan support agar para entrepeneur perempuan itu terus berkontribusi untuk ekonomi keluarga.
“Kita harus saling mendukung. Pemerintah butuh perempuan entrepreneur seperti Permata ini untuk memberdayakan ekonomi warga. Saya akan permudah perizinan dan menempatkan pelaku ekonomi ini pada porsinya. Jangan ada investasi uang yang beredar lari,” kata Machfud.
Di hadapan pelaku entrepreneur perempuan Surabaya, MA juga berjanji akan membuat perubahan signifikan di bidang ekonomi kerakyatan. Salah satunya menjadikan pusat kota di Jalan Tunjungan dan Embong Malang mejadi sentra ekonomi kerakyatan.
Ia menjelaskan jika para entrepeneur, termasuk para perempuan itu harus menjadi bagian dari pelaku ekonomi kreatif di pusat kota tersebut. Pasar Tunjungan yang saat ini mati akan dihidupkan kembali dengan konsep ekonomi kerakyatan modern.
Sementara itu dalam pertemuan tersebut, Lita Machfud juga mendukung penuh langkah para perempuan untuk terjun dalam usaha. Apalagi ini era digital yang membuka peluang siapa pun untuk berjualan.
“UMKM adalah ujung tombak ekonomi kerakyatan. Pelaku UMKM para perempuan tidak boleh ditinggal lari. Harus didampingi, dilatih, dibantu modal, hingga pemanasan. Harus ada event entrepeneur tahunan minimal berskala nasional di Surabaya,” kata Lita. (*)