Surabaya, (bisnisnasional.com) – Bagi sebagian besar masyarakat takut melakukan pembelian kredit ketika ekonomi lagi lesu atau keadaan tidak bersahabat. Mereka lebih memilih membli sesuatu secara cash. Namun, SS Mobil 21 berani menawarkan pinjaman secara pribadi tanpa ribet melalui finance. Alhasil banyak customernya yang menginginkan hal tersebut.
Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono menegaskan jika pihaknya berani memberikan pinjaman kepada customernya saat uang atau dana yang dipakai membeli mobil kurang namun mereka tidak mau berurusan dengan finance. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para customernya.
“Jadi saya kasih pinjaman, misal mereka beli seharga 100 juta rupiah, namun uangnya kurang 25 jutaan. Bisa pinjam secara pribadi kalau tidak mau kredit. Tetapi tentunya maximal 1 tahun, biasanya dua atau tiga bulan saja mereka sudah melunasinya,” ungkap Sugeng saat ditemui di showroom milikinya yang ada di Golden City Mall Surabaya.
Dari customernya yang melakukan pinjaman pribadi sekitar 10 persen dari total customernya. Namun saat bisnis atau ekonomi lesu maka bisa 2x lipat dari biasanya. Sugeng menuturkan jika hal ini menjadi salah satu kelebihan SS Mobil 21 dalam menghadapi ekonomi global yang lesu. Apalagi tahun ini, semua bisnis tentunya mengalami penurunan. Untungnya pemilu tahun ini menurutnya masih aman, jadi ia berharap akan ada peningkatan dari sebelumnya.
Semester pertama tahun ini, semua orang sedang mengerem. Banyak dari mereka yang menunda melakukan pembelian kendaraan dan juga pembelian lainnya. Apalagi dengan keadaan ekonomi yang kurang baik. Sehingga semua pelaku usaha harus putar otak.
Harapan baru disemester kedua akan terjadi kenaikan, apalagi bila BI Rate diturunkan kemungkinan semua akan merubah keadaan. Finance juga kemungkinan akan memberika kelonggaran bagi mereka yang melakukan kredit. Kalau saat ini tentunya hanya orang berduit atau mereka yang memiliki uang lebih yang berani membeli mobil. Namun, ketika RateBI turun maka semua kalangan masyarakat berani untuk membeli mobil dengan kredit.
“Mereka yang beli saat ini untuk usaha, belikan anak untuk pribadi. Tetapi bila bank memberikan pinjaman lumak akhirnya orang mau berinvestasi. Dan sebaliknya para pegawai, karyawan gaji dinaikkan atau ada tambahan tenaga kerja lagi jadi semua tumbuh. Bisnis bergerak dan akan tumbuh semua. Apalagi sudah ditentukan presiden terpilih, sudah selesai tidak ada masalah. Paling tidak jika tahun ini berat maka akan ada keceriaan ditahun depan,” katanya.
Ia juga menambahkan, dunia usaha pasti berpengaruh dengan RateBI, jadi pengaruhnya sangat besar dan itu semua terkait dengan semua hal yang berhubungan dengan dunia usaha. Misalnya lesu, bi susah memberikan pinjaman, finance malah tidak berani dan kemungkinan kredit macet itu lebih besar, sehigga mereka sangat selektif. Tentunya dampaknya besar dan saling berkaitan.
Meski sudah diprediksi bahwa tahun ini bakal ada penurunan atau stagnan, namun penjualan di SS Mobil 21 tetap tumbuh karena banyak upaya yang dilakukan termasuk salah satunya itu tadi dengan memberikan pinjaman secara pribadi. Namun tidak hanya itu saja, misalnya dengan kemudahan letak showroom yang mudah dijangkau, luas dan nyaman makan itu juga menjadi nilai lebih. (nisa)