Surabaya, (bisnisnasinal.com) – Memasuki penghujung tahun 2017, penjulan mobil bekas (Mobkas) mengalami kenaikan. Meski dampak dari adanya kehadiran tipe baru atau promo diskon kendaraan baru mempengaruhi penjualan.
Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono menjelaskan jika akhir tahun selalu terkena dampak dari mobil baru. Tetapi, hal tersebut tidaklan menjadi beban. Ada dua solusi yang ia lakukan selama ini, yakni ikut banting harga (jika mobil baru diskon besar-besaran). Atau menunggu penjualan stabil yakni 1-3 bulan.
“Jadi, biasanya yang terkena dampak adalah tipe yang sama. Jadi perlakuan seperti itu pada tipe kendaraan sama. Seperti saat ini, penjualan Brio diskon besar-besaran. Maka kita memilih menurunkan harga atau menunda penjualan sampai harga barunya stabil,” jelasnya saat ditemui di showroomnya yang terletak di Giant Diponegoro Surabaya.
Sugeng memprediksi, dibandingkan penjualan tahun lalu akan ada kenaikan sebesar 10 persen. Angka tersebut didominasi oleh penjualan kendaraan Mpv 60 persen, 25 City Car dan sisanya 15 persen untuk Pick-up dan Jeep. Untuk pembayarannya secara cash bisa mencapai 70 persen. Ini menunjukkan jika tahun ini ekonomi masih lesu. Jika ekonomi sudah bergairah, biasanya pembelian kredit yang mendominasi.
“Sebelumnya pada bulan 9 hingga 11 ini mengalami penurunan. Barulah bulan ini ada kenaikan. Dan saya juga berharap tahun depan akan sama seperti ini. Apalagi kita akan menambah showroom lagi pada Januari mendatang,” ungkap Sugeng.
Saat ini, ia memiliki 5 showroom yang tersebar di beberapa Mall Surabaya. Diantaranya Giant Diponegoro dan nanti akan buka di Goci. Keberadaan showroonya tersebut difungsikan sebagai meetingpoin, yakni pertemuan pembeli dan penjual untuk lebih mempermudah alamat supaya unit kendaraan bisa dilihat lebih mudah.
“Karena sekarang kan jamannya online, jadi kita harus mengikuti. Jadi orang biasanya lebih dahulu melihat di online, lalu untuk lebih jelasnya baru mereka datang ke lokasi. Jadi kita harus menyediakan contoh unit ditempat yang mudah dijangkau dengan beragam display yang beragam. Seperti di Giant ini ada sekitar 40-an unit yang didisplay,” akunya.
Ia mengungkapkan, Pengaruh online luar biasa, hampir 90 persen pembeli dari online. Orang datang ditempat yang dekat. Karena itu, saat ini ada 3 karyawan yang khusus mengurusi online. Namun, ada saja kendala. Dari customernya yang 90 persen tau dari online 80 persennya tidak serius. Yang serius hanya 20 persen saja.
“Tapi sebenarnya bisa ditebak siapa yang berniat membeli dan siapa yang hanya iseng-iseng atau tidak serius. Dari cara berkomunikasi, jam menghubungi dan lainnya bisa diketahui keseriusannya. Makelarpun banyak sekali yang menghubungi. Sampai saya tulis tidak untuk makelar,” pungkasnya. (nisa)