Jakarta, (bisnisnasional.com) – Peningkatan urbanisasi yang sangat cepat di kota metropolitan seperti Jakarta menimbulkan berbagai masalah baru seperti kemacetan lalu lintas, keamanan, hingga ancaman terorisme. Rasio antara jumlah aparat keamanan dengan jumlah penduduk tidak sebanding. Kurangnya pengawasan akhirnya memicu tumbuhnya praktek suap terhadap aparat penegak hukum karena sistem kontrol yang tidak mumpuni.
Sales Manager Hikvision, Michael Chen mengatakan, Hikvision akan memperkuat jalinan kerjasama dengan mitra lokal terutama dengan hadirnya tiga produk andalan untuk market Indonesia. Tiga produk kunci CCTV yaitu CCTV untuk mengatasi masalah lalu lintas dan membantu upaya penegakan hukum, Biometrik/Video Pengawasan Pengenalan Wajah dan Drone.
“Produk CCTV yang menjadi lalu lintas dan penegak hukum, memiliki fitur dapat menyimpan poin data secara real-time, dimana saja dan kapan saja. Fitur yang tersedia juga dapat memperbesar, menggeser fokus ke obyek yang ditargetkan, mengambil gambar seperti menangkap informasi plat mobil yang parkir di zona bebas parkir, mobil yang dikemudikan di jalur Trans Jakarta, pelanggaran lampu merah dan lainnya,” katanya.
Biometrik/Video Pengawasan Pengenalan Wajah, dirancang untuk mengidentifikasi subjek di seputar tempat-tempat ramai seperti bandara, metro, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, stadion olahraga, dan pusat kota secara simultan.
Ia menginfokan, jika pengguna kamera memiliki database untuk teroris atau daftar hitam orang, maka sistem pada CCTV Hikvision akan terus mencari selama 24 jam dan memberikan alarm jika ditemukan target langsung ke ruang kontrol, atau dapat divisualisasikan pada perangkat mobile dari jauh (Android atau Apple).
“Produk yang ketiga adalah Drone, dengan memberikan 30 kali zoom optik dan gambar yang stabil selama penerbangan. Dengan waktu penerbangan lebih dari 35-40 menit, pesawat tak berawak Hikvision dapat naik ke kecepatan 80 km/jam dan radius operasional hingga 10 km dan 3 km langit-langit. UAV (kendaraan tak berawak) Hikvision dapat diterapkan untuk pengawasan udara dan patroli keamanan publik, transportasi, dan bidang-bidang energi.
“Contoh penggunaan, jika terdapat serangan teroris di beberapa daerah, maka ruang kontrol darurat dapat menerbangkan drone sesegera mungkin sebagai tindakan pertama, untuk melihat situasi dan dapat menjadi live-view bagi aparat berwenang,” terangnya.
Tak hanya itu, keberadaan CCTV Hikvision juga dibutuhkan di area publik seperti rumah ibadah. Hikvision juga turut memberikan kontribusi berupa peralatan CCTV pintar, kamera dan perangkat komputer untuk mesjid Istiqlal di Jakarta Pusat. Di luar Indonesia, Hikvision juga telah memiliki pengalaman dalam merancang sebuah sistem Video IP yang terintegrasi dengan menginstal dan mengelola lebih dari 100.000 IP CAMERA di Singapura untuk meningkatkan keamanan di kota.
Sementara itu, untuk mendekatkan Hikvision dengan mitranya di Indonesia, tahun 2016 ini Hikvision bekerjasama dengan distibutornya PT. Prima Inovasi Teknologi membuka kantor pelayanan purna jual yang akan mendukung mitra lokal serta pengguna akhir produk Hikvision jika menemui kendala teknis.
“Komitmen Hikvision untuk memperkuat kemitraan dengan menghadirkan solusi pintar untuk keamanan, dapat turut mengembangkan pasar CCTV di Indonesia,” kata Sales Director PT Prima Inovasi Teknologi, Hendra Gunawan. (diyah)