Jakarta, (bisnisnasional.com) – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi turun ke lapangan untuk memastikan pabrik minyak goreng (migor) di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Senin (14/3). Kunjungan itu memastikan bahwa pabrik bekerja keras menyediakan stok dan sampai ke masyarakat. Hal tersebut menindaklanjuti arahan dari Presiden Joko Widodo agar minyak goreng segera tersedia di pasar.
Tidak hanya mengecek operasional pabrik, Mendag Lutfi juga menyempatkan berbicara langsung kepada awak angkutan yang mendistribusikan migor ke masyarakat. Setelah meninjau pabrik, ia juga mengecek penjualan migor di pasar dan pusat penjualan.
Dari pemantauan di pabrik minyak goreng PT Bina Karya Prima Gudang Ex Hargas (BKP) di Jakarta, puluhan juta liter minyak goreng diproduksi nonstop dan siap didistribusikan. Stok melimpah dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. “Hasil pantauan di PT BKP menunjukkan produksi minyak goreng yang melimpah. Kami akan terus memantau produksi minyak goreng di pabrik-pabrik lainnya untuk memastikan ketersediaan minyak goreng sehingga masyarakat dapat membeli sesuai kebutuhan sehari-hari,” jelas Lutfi.
Dalam kunjungan tersebut Mendag Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dan diterima oleh CEO PT BKP Fenika Widjaja. Pada periode 1–12 Maret 2022, PT BKP telah memproduksi 23,49 juta liter minyak goreng. Dari jumlah tersebut 12,87 juta liter diproduksi di pabrik yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara. Rata-rata produksi hariannya mencapai 1,43 juta liter/hari.
Produksi juga dilakukan di pabrik yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur sebanyak 10,62 juta liter dengan rata-rata produksi hariannya mencapai 1,18 juta liter per hari. Produksi minyak goreng PT BKP dilakukan setiap hari nonstop (setiap saat 24/7).
CEO PT BKP, Fenika Widjaja mengungkapkan, pabrik yang berlokasi di Marunda ditujukan melayani kebutuhan wilayah barat Indonesia. Sedangkan yang di Gresik melayani kebutuhan wilayah timur Indonesia. Dari total produksi yang dihasilkan dan sisa produksi sebelumnya, PT BKP telah mendistribusikan minyak goreng ke sejumlah wilayah di Indonesia pada periode 1–12 Maret 2022 dengan jumlah total 26,14 juta liter.
“Wilayah distribusinya mencakup Pasar Modern Nasional (7,58 juta liter), Jabodetabekser (4,82 juta liter), Jawa Barat (1,67 juta liter), Sumatra 1 yaitu Sumatra Utara dan Sumatra Barat (233,39 ribu liter), Sumatra 2 yaitu Lampung, Sumbagsel, dan Jambi (478,96 ribu liter), Kalimantan (339,64 ribu liter), Jawa Tengah (5,18 juta liter), Jawa Timur (3,52 juta liter), BaliNusa Tenggara (1,48 juta liter), dan Sulawesi (830,43 ribu),” urai Fenika.
Sementara itu Mendag menegaskan, akan terus memantau produksi dan distribusi minyak goreng. Sesuai arahan Presiden, Kementerian Perdagangan akan terus mengawal ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi masyarakat hingga kembali normal. Kemendag juga berkomitmen terus memantau produksi dan distribusi minyak goreng, baik ke ritel modern maupun ke pasar rakyat agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah saat ini, puasa hingga Lebaran. (in/bsn)