Surabaya, (bisnisnasional.com) – Sejalan dengan tumbuhnya gaya hidup sehat di masyarakat, penggunaan essential oil pun kian digemari. Bahkan kerap dianggap solusi pendukung gaya hidup sehat, khususnya di wilayah perkotaan.
Country Manager Young Living Indonesia, Ksatrio Yudho Sampurno menjelaskan, Young Living Indonesia hadir di Surabaya melalui exhibition bertajuk “Oilthentic Day” di Pakuwon Mall. Kegiatan ini juga bagian dari rangkaian perayaan hari jadi Young Living ke-25 tahun.
Head of Marketing Young Living Indonesia, Roslina Situmeang mengatakan, Young Living Essential Oil sendiri hadir di Indonesia sejak 2,5 tahun lalu. Khususnya pasar Surabaya, kontribusi Surabaya dan sekitarnya sendiri menjadi kota kedua setelah Jakarta.
“Outlet kami hanya ada di Jakarta sementara ini, kita juga melihat respon pasar seperti apa untuk membuka outlet lagi dikota lainnya. Namun sementara ini masih belum,” ujarnya. Meski demikian peminatnya cukup banyak dari semua kalangan. Diantaranya para member dan komunitas, perusahaan, serta lingkungan hidup.
“Untuk pemasarannya sendiri kami masih online. Tapi tidak perlu khawatir, untuk informasi mengenai fungsi, kegunaan dan bahan semuanya ada di website kami jadi mereka bisa mempelajarinya kemudian memilih mana yang dibutuhkan,” tambahnya.
Menurutnya, gaya hidup sekarang ini sangat mudah membuat orang stres, sehingga banyak orang yang mulai mencari cara membuat rileks diri. Sebanyak 90 macam essential oil hadir dengan aroma yang khas dan beragam fungsi yang tentunya untuk kesehatan dan rileksasi.
Training Manager Young Living Indonesia, Lysa Evy Lenny menambahkan, cara pakai produk ini cukup mudah yakni dengan aromatic dan topical. ”Teteskan pada telapak tangan dan hirup maka akan pikiran kita akan rileks. Atau cara kedua dengan memasukkan beberapa tetes kedalam alat uap . Nanti akan keluar asap yang bisa kita hirup,” terangnya.
Young Living ini hanya akan menjual essential oil 100 persen murni dan alami untuk menjaga semua manfaat terbaiknya. Berasal dari beberapa tanaman, diproses dengan destinasi uap.
“Semua bahan dikelolah sendiri, mulai dari tanaman karena punya perkebunan sendiri sehingga tanaman tidak akan punah. Ada labolatorium sendiri yang dipakai untuk proses produksi jadi akan terus berlangsung,” paparnya.
Ada bahan yang berasal dari 10 kilogram kelopak bunga mawar pada produk Rose jadi 5 ml. Ada juga yang berasal dari tanaman Lemon diambil dari 75 lemon. Harganya mulai dari Rp 200 ribuan hingga mencapai Rp 4 juta. (nisa)