Jakarta, (bisnisnasional.com) – PT XL Axiata berpartisipasi dalam forum G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation (EMPOWER) dengan membagi pengalaman dalam mengelola program-program peningkatan kompetensi khusus bagi kaum perempuan Indonesia melalui Sisternet. Selain itu, XL Axiata juga menunjukkan dukungan terhadap kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya manusia, termasuk di dalam struktur kepemimpinan perusahaan.
Direktur/Chief Information & Digital Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, pihaknya telah menerapkan kesetaraan gender di semua posisi, perlakuan dan akses yang sama bagi semua karyawan laki-laki dan perempuan pada peluang dan sumber daya perusahaan.
“Kami memberikan kesempatan yang sama untuk promosi, kenaikan gaji, dan inklusi dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu juga pada manfaat yang setara untuk berbagai pendidikan non-formal sesuai dengan minat karyawan. Kemudian juga untuk pengembangan diri seperti pelatihan yang terkait, pelatihan, penugasan, dan pelatihan. Salah satu buktinya adalah 28 persen perempuan menduduki posisi kepemimpinan di XL Axiata,” katanya.
Ia melanjutkan, XL Axiata juga merekrut karyawan berdasarkan kebutuhan termasuk soft skill dan hard skill, tanpa mempersoalkan isu gender, juga tidak ada perlakuan khusus terkait gender. Begitu juga, di dalam lingkungan perusahaan semua karyawan memiliki kebebasan berbicara dan berpendapat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Sikap manajemen yang mendukung kesetaraan gender sangat terlihat dalam struktur kepemimpinan perusahaan, di mana dua dari lima posisi direktur diduduki oleh perempuan, yaitu Presiden Direktur dan CEO, Dian Siswarini, dan Direktur/Chief Information & Digital Officer XL Axiata dijabat oleh Yessie.
Selain terkait dengan sistem manajerial dan kepemimpinan perusahaan, implementasi kesetaraan gender juga dinyatakan dalam program dukungan terhadap peningkatan kompetensi kaum perempuan di era digital.
Sisternet menjadi salah satu program yang direkomendasikan di forum EMPOWER ini dalam hal pemberdayaan perempuan untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya. Selama lebih dari 4 tahun terakhir, melalui program Sisternet, XL Axiata terus berusaha meningkatkan kualitas perempuan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan terutama menjadi pemimpin di sektor ekonomi digital.
Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Muhammad Ihsan mengatakan, pihaknya mengapresiasi good practices yang disampaikan oleh Ibu Yessie, wakil dari XL Axiata, dan juga Ibu Rina, wakil dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dalam Second Virtual Meeting EMPOWER.
“Kedepannya kami berharap, XL Axiata dan IWAPI dapat menginisiasi inovasi-inovasi program yang dapat mendorong diterapkannya nilai dan prinsip kesetaraan gender, termasuk dalam hal meningkatkan proporsi perempuan dalam posisi posisi-posisi strategis di internal perusahaan, dan dapat menjadi role model perusahaan yang mampu menerapkan nilai dan prinsip kesetaraan gender bagi perusahaan-perusahan lainnya,” ujarnya.
Tahun ini, Sisternet akan mendukung program kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Pertama adalah melakukan program inkubasi wanita UKM online bernama Sispreneur dengan dengan target 200 wanita di daerah pedesaan. Kedua, menyediakan fitur tombol panik yang akan mencegah perempuan dan pelecehan anak melalui aplikasi Sisternet.
“Ini suatu kebanggaan tersendiri bisa ikut membagikan pengalaman juga contoh program peningkatan dan pemberdayaan perempuan di forum internasional ini, sebagai upaya memajukan serta memberdayakan perempuan dan anak perempuan di negara-negara G20 dan non-G20. Terima kasih kepada Kementerian PPPA yang telah memberikan kesempatan sangat berharga ini,” lanjut Yessie.
Keikutsertaan XL Axiata dalam forum G20 EMPOWER tidak terlepas dari undangan Kementerian PPPA. Kementerian menilai sejauh ini XL Axiata sebagai perusahaan swasta yang mendukung dan menerapkan kesetaraan gender bagi perempuan dalam posisi manajerial dan kepemimpinan. Selain juga secara serius menjalankan sejumlah program peningkatan keahlian dan ketrampilan khusus perempuan melalui Sisternet. Turut serta dalam forum internasional yang dipimpin oleh delegasi Arab Saudi ini adalah perwakilan dari IWAPI, dan Kementerian PPPA.
EMPOWER diluncurkan pada KTT G20 Osaka 2019 untuk melakukan advokasi untuk kemajuan perempuan di sektor swasta. Tahun ini EMPOWER akan mengembangkan rencana aksi untuk mengidentifikasi area fokus utama dan mengaktifkan keanggotaannya, sementara itu juga akan melakukan penelitian global dan pengambilan stok data yang relevan dan saran kebijakan. Di bawah kepemimpinan Saudi, EMPOWER berupaya mengatasi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang terus-menerus antara laki-laki dan perempuan untuk memberdayakan orang-orang sesuai dengan visi “Menyadari Kesempatan Abad ke-21 untuk Semua”.
Para anggota aliansi bertemu untuk pertama kalinya, melalui telekonferensi, Rabu (24/6) yang diikuti oleh 19 negara dan dipimpin oleh Arab Saudi dan Co-Chairs dari Jepang, Italia dan Kanada. serta anggota negara-negara G20: Australia, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, serta anggota negara tamu: Singapura, Spanyol, Swiss, Uni Emirat Arab. (indra)