Surabaya, (bisnisnasional.com) – Penjualan Mitsubishi tahun ini ditopang oleh Xpander, mobil keluarga 7 penumpang yang dilaunching sejak 2017 berkontribusi 80 persen terhadap penjualan. Kali ini PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC), menghadirkan event ketiga dari campaign “XPANDER Tons of Real Happiness”.
Event tersebut kali ini sapa masyarakat Surabaya di pusat perbelanjaan Plaza Surabaya pada 31 Agustus hingga 2 September 2018. Berbagai rangkaian kegiatan hadir menemani masyarakat Surabaya.
Director of Sales Marketing Devision, Irwan Kuncoro mengatakan, pada event kali ini target penjualan 120 unit. Sementara untuk target pengunjung diharapkan lebih dari 10 ribu di Surabaya saja. Sebelumnya di 9000 pengunjung dan di Semarang 10 ribu pengunjung.
“Xpander Tons of Real Happiness” yang dimeriahkan oleh pasangan artis sebagai brand ambasador, Dwi sasono dan Widi Mulia yang merasakan kelebihan menggunakan mobil satu ini. Menurut mereka, kendaraan tersebut sangat cocok buat keluarga. Apalagi ketika barang bawaan banyak tak jadi masalah.
Widi mengungkapkan, suaminya tidak suka berantakan, “jadi Xpander bisa ringkas menyimpan atau menaruh barang-barang printil,” kata Widi. Samahalnya Dwi juga dengan Dwi yang cukup terbantu dengan kendaraan tersebut. “Beban berapapun tak mempengaruhi perjalanan,” jelasnya.
Deputy. Group Head of Planning and Communication Group, Intan Vidiasari menambahkan, Xpander didesain dapat mengangkat beban berat. Xpander di klain kuat untuk menarik beban berat. Bayangkan saja, mobil sekelas MPV bisa menarik treiler yang membawa beberapa unit mobil. Tanpa ada kendala saat berkendara.
“Namun, bukan masalah beban beratnya. Tetapi lebih pada kenyamanan berkendara tanpa ada ganguan dengan beban berat dibelakang,” tegasnya.
Irwan menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan konsumen Xpannder, tahun ini Mitsubishi meningkatkan jumlah produksi menjadi 7000 setelah sebelumnya diproduksi 5000 pada 2017. “Karena ada peningkatan permintaan pada tahap awal 4000 perbulan menjadi 6500 perbulan,” pungkasnya. (nisa)