Konsumsi PSE teratur, bisa Turunkan Risiko Jantung Koroner
Surabaya, (bisnisnasional.com) – Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner di Indonesia adalah gaya hidup modern. Minimnya aktivitas dan gerakan fisik atau sedentari. Malas bergerak adalah kebiasaan yang perlu diubah. Dampak risiko dari gaya hidup sedentari, akan mulai terasa setelah bertahun-tahun.
Untuk itu Kementerian Kesehatan menghimbau seluruh komponen bangsa baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner, sehingga angka kesakitan, kematian dan kecacatan karena penyakit jantung koroner di Indonesia dapat diturunkan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementrian Kesehatan RI, dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati MM, memaparkan dalam Press Conference, meski pola gerak kita bagus, seperti melakukan olahraga teratur. Tetapi tidak diimbangi dengan pola makan sehat, maka hasilnya akan sia-sia. Apalagi menurut survey, sejak 2013 konsumsi buah dan sayur menurun. Banyak masyarakat yang tidak suka buah dan sayur.
“Hidup sehat itu perlu. Kita harus membiasakan gaya hidup yang aktif dan rutin berolahraga, menerapkan pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan kolesterol serta kebiasaan sehat tanpa rokok dan minuman beralkohol,” katanya.
Hal ini efektif bantu mencegah faktor risiko utama penyakit jantung yang meliputi diabetes mellitus (penyakit gula atau kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kebiasaan merokok, kegemukan, dan kadar kolesterol tinggi. Melalui kegiatan Kampanye Gerakan Jantung Sehat dalam Indonesia Tangkal Kolesterol, Pengasuh Redaksi Medis dari klildokter.com serta spesialis jantung dan pembulu darah, dr Vito A Damay, sp.JP, M.Kes, FIHA, FICA menjelaskan bahwa minimnya edukasi yang diterima masyarakat membuat tingginya risiko penyakit Jantung Koroner. Karena masyarakat tidak mengetahui cara pencegahan, perlu rutin melakukan tes kesehatan.
Suasana saat tes kesehatan
“Kita harus memberi edukasi pada masyarakat, jika penyakit jantung tidak ada tanda-tanda jadi sebaiknya kita harus menjaga tubuh dari penyakit berbahaya. Banyak cara bisa dilakukan untuk untuk menurunkan risiko serangan jantung diantaranya hidup seimbang antara pola makan dan olahraga,” jelasnya.
Ditambahkan, Senior Brand Manager Nutrive Benecol, Donny Bambang Iryanto, salah satu seminar Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol Bersama Nutrive Benecol hari ini (6/8) di Surabaya dengan rangkaian edukasi Gerakan Jantung Sehat, berupa pengenalan pola pikir rendah kolesterol dan rendah risiko penyakit jantung, demo mengenal pola makan dan porsi makan sehat, demo pola gerak sehat praktis sebagai solusi hidup sedentari, serta program deteksi dini kolesterol tinggi dan risiko penyakit jantung koroner.
“Dengan mengenali pola pikir, pola makan, dan pola gerak yang sehat, masyarakat Indonesia dapat berperan aktif menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan minimal dalam lingkungan keluarga dan sekitarnya,” ujarnya.
Donny juga menjelaskan, Kalbe Nutritionals memiliki portfolio pangan fungsional yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE), melalui brandnya Nutrive Benecol yang telah diakui dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung koroner di dunia.
“PSE adalah bahan aktif yang mampu memberikan manfaat kesehatan. Dalam hal ini, telah teruji di lebih dari 70 uji klinis dengan latar konsumen berbeda mampu menurunkan kolesterol 10-17 persen jika dikonsumsi rutin selama 2-3 minggu,” terangnya.
PSE adalah senyawa dari tumbuhan yang menyerupai kolesterol sehingga mampu menggantikan kolesterol dalam proses penyerapan di usus. Jadi, biasanya kolesterol diserap 50 persen.
Sedangkan jika konsumsi PSE, koleterol hanya diserap 20 persen saja dan 30 persennya dari obat tersebut. Jadi cara paling enak turunkan koleterol adalah dengan konsumsi secara teratur. Ia menargetkan, tahun ini terjual 20 juta tablet PSE melihat konsumsi tahun lalu sebesar 12 juta tablet.
Ketua Komunikasi, Informasi dan Edukasi YJI cabang utama Jatim dan Spesialis jantung dan pembululu darah RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Yayasan Jantung Indonesia terus memberikan edukasi akan bahaya serta pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah melalui kampanye Panca Usaha Jantung Sehat serta konsisten dalam menyebarkan isu kesehatan dengan menggandeng pemerintah daerah dan kota.
Melalui kegiatan ini, kita bahu membahu dalam menurunkan risiko jantung koroner melalui Gerakan Jantung Sehat, yaitu mengenal, menurunkan dan mengontrol kolesterol, dengan gaya hidup TANGKAL yang terdiri dari 7 Langkah Tangkal Kolesterol yaitu Teratur periksa kolesterol. Awasi asupan dan polamakan. Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol.
Peserta melakukan senam B-FIT
“Selanjutnya, giat Berolahraga dengan senam B-FIT. Ke lima, kendalikan berat badan dan hindari stress. Awasi tekanan darah dan terakhir, lengkapi dengan NutriveBenecol 2x sehari,” tandasnya. (nisa)