Direktur SHS, Bagus Supomo (baju batik cekelat)
“Peran SDM Dimata Lembaga”
Surabaya, (bisnisnasional.com) – Membangun sebuah usaha dibutuhkan SDM yang kompeten. Maju mundurnya lembaga, sangat bergantung pada SDM karena menjadi penopang sukses tidaknya suatu lembaga. Apalagi, perusahaan berskala besar, tentunya sangat menunjang dan membantu dalam proses pencapaian tujuan yang diinginkan.
SDM juga harus sesuai dengan kriteria lembaga atau perusahaan. Seperti atitude yang baik, kompeten dibidangnya, pandai dan terampil serta kinerja yang baik (dibuktikan dengan pengalaman kerjanya). Hal ini dikatakan oleh Direktur Surabaya Hotel School (SHS), yang juga Owner SHS, Bagus Supomo.
Bagus menjelaskan jika SDM yang dicari harus pintar dan terampil. Tentunya juga sudah punya jabatan, alias pengalaman kerja. Paling tidak, mereka sudah membuktikan bahwa dia layak dan jadi panutan. Sehingga bagi para instruktur atau pengajar tidak hanya paham tentang teori tetapi juga praktek. Ilmu yang diberikan sesuai dengan apa yang pernah dilakukan dalam pekerjaanya.
“Untuk para instruktur disini, kami cari yang aktif. Maksudnya, ia pernah atau masih bekerja di jasa perhotelan, resto ataupun bidang jasa lain. Sehingga ilmu yang diberikan tidak hanya teori tapi sudah dipraktekkan saat mereka (instruktur) bekerja,” terangnya.
Selain itu, SDM disini juga harus memiliki atitude atau sikap yang baik. Harus bisa melayani dengan ikhlas dan mau memberi serta berbagi ilmu. Karena tidak semua orang bisa dan mau berbagi, mereka yang mau berbagilah yang akan dipilih.
Tentunya para SDM juga harus mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, sekarang harus mengikuti teknologi. Ini bisa mempermudah pekerjaan, jangan sampai kita tidak mengikuti perkembangan. Apalagi lembaga, institusi, perusahaan dan usaha lainnya ketinggalan zaman. Tentunya tidak akan laku, karena tidak up-date.
Meski demikian, kadang SDM yang ada tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jika demikian, Bagus mencoba berkomunikasi. Mengajaknya bicara, apa yang dia mau. Jika tidak bisa dipertahankan, mereka bisa keluar atau mundur karena tidak sejalan dengan SHS.
Bagus mengaku jika SDM itu penting, mereka menjadi penopang kemajuan SHS. Mereka bekerja tim, bukan masing-masing karena semua saling melengkapi.
“Contohnya, sebaik apapun pendidikan tapi kalau tidak ada murid ya percuma. Jadi instruktur akan berfungsi jika bagian promosi mendapatkan siswa. Atau sebaliknya, jika bagian promosi dapat siswa tapi tidak ada instruktur maka tidak terjadi pendidikan. Jadi semua orang disini tidak ada yang tidak penting. Semuanya sama penting dan saling bergantungan, bagian administrasi jika tidak ada maka tidak akan berjalan lancar, juga bagian lain. Makanya, semuanya saling berhubungan,” jelasnya.
Untuk menyenangkan para SDM, Bagus mengajak mereka berlibur. Setiap tahun, SHS melakukan gathering yang diikuti oleh seluruh karyawan. “Disini ada kesempatan bicara dari hati ke hati. Jadi tidak formal, non formal. Supaya bisa merefreshkan otak,” pungkasnya. (nisa)
Foto : Indra