Madura, (bisnisnasional.com) – Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam memajukan kesejahteraan dan mengangkat potensi daerah di Nusantara, Badan Ketahanan Nasional Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Presidium BKNI-RI ,Tri Harsono mengatakan, adapun bentuk kerja sama yang dijalin adalah pembangunan fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (Medical Ecotourism Senior Living) yang bakal dibangun di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim).
“Kehadiran kita disini adalah sebagai upaya percepatan fasilitas berbasis wisata ekologi. Yang kita utamakan kearifan lokal, rencana dibangun ditiga titik tentunya ada dukungan bupati dan Dinas terkait untuk berdirinya fasilitas kesehatan ini nantinya,” katanya.
Sebagai pemilik program fasilitas kesehatan tersebut ditunjuk Surya Atap logam yang bekerjasama juga dengan kontraktor yang sudah melaksanakan uji verifikasi. Fasilitas kesehatan tersebut diperuntukkan bagi lansia baik domestik maupun luar negeri.
“Target kita di negara Asia dan non Asia yang membutuhkan. Seperti Singgapura dan lainnya dan program itu sudah kita sosialisasikan sejak 7 tahun lalu. Jadi mereka munggu kita sebenarnya,” katanya.
Kabupaten Sampang sendiri menjadi tempat pertama di Jatim dan rencananya akan disusul di kabupaten lainnya. Rencananya, peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada Februari mendatang dan diharapkan segera bisa beroperasi.
Dana yang dikeluarkan untuk satu titik ini antara Rp 80 hingga Rp 85 miliar. Menurutnya angka tersebut cukup pantas melihat fasilitas dan pelayanan sesuai standar nasional dan internasional. Nantinya juga akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia dan wilayah sekitar.
Sebagai contoh pertumbuhan ekonomi salah satu kabupaten yang sudah dibangun ini, 50 persen tenaga kerja, ekonomi meningkat untuk kaki lima hidup dikawasan tersebut. Jadi salah satunya juga untuk meningkatkan wisata daerah setempat supaya bisa terangkat dengan adanya fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi.
“Karena kita terapkan subsidi silang, semua diberi pemasukan, wilayah setempat dan negara. Karena dalam ini yang menghasilkan dari luar negeri, mereka butuh fasilitas itu dan di Indonesia cocok,” terangnya.
Ia mengatakan jika target utama dari luar negeri. Tiap negara maksimal 300 lansia yang diberi kesempatan disini, nantinya pada tiap titik bisa menampung 200 sampai 300 lansia luar dengan biaya yang sesuai dan sisanya lansia lokal diberi secara gratis.
“Selain itu, sebelum mereka berada dilokasi. Kami memberikan pelayanan oleh pramugari berupa penjemputan dirumah sang lansia. Mereka nantinya bisa memilih tempat atau kabupaten mana yang ingin ditempati. Ada aplikasi yang bisa tersambung ke mereka, jadi bisa dilihat kabupaten atau titik mana mau dipilih,” tandasnya.
“Kami juga menyediakan helipad supaya mereka merasa nyaman,” pungkasnya. (nisa)