Iklan Baris Anda

Raup Omset hingga Rp 150 juta perbulan

Raup Omset hingga Rp 150 juta perbulan 1

Pentol Edan Kasih Pilihan Varian Rasa dan Toping

Surabaya, (bisnisnasional.com) – Pentol adalah jajanan yang tidak membosankan, ada sepanjang masa dari anak kecil hingga orang dewasa menyukainya. Hal ini akhirnya membuat Dian Apri dan kawan-kawan memilih ide membuat Pentol dengan banyak varian rasa. Tim inti yang terdiri dari Agus Ali (39), Dian Apri (27), Ananta Surya (39), Aryo Setyo (29), Arta Hastiar (27) dan Yurmiatus Suhaimah atau Yosi (25) menciptakan ide kreatif.

Beberapa rasa yang ia ciptakan adalah original, keju, isi daging, sosis dan pedas. Wah rasa pedasnya bikin mulut terbakar. Ada beberapa variasi toping yang bisa dinikmati black pepper, pedas, mayones, pedas manis, serta bolognese. Harganya mulai Rp 10 ribu per porsi.

Sejak Februari 2016, Pentol Edan ini dicetuskan 14 anak muda yang tergabung dalam komunitas sedekah. Dengan latar belakang profesi yang beragam yakni kantoran, ada pula yang wirausahawan, mereka kini mulai fokus menjalankan bisnis tersebut dengan tujuan sedekah pula.

Dengan modal awal Rp 800 ribu per orang. Total diperoleh modal senilai Rp 11 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli freezer, rombong, steamer, adonan, hingga sewa tempat. Hingga kini, mereka bisa meraup omzet Rp 100 sampai Rp 150 juta perbulan.

Pentol Edan ini memang memilih gerai di mall karena sesuai dengan segmentasi anak muda. Dalam setahun, mereka telah membuka 13 gerai. Sepuluh gerai di Surabaya, dua gerai di Kediri, dan satu gerai di Mojokerto. ”Ada tiga gerai yang kami miliki sendiri, yaitu di Marvel, Lotte, dan Cito,” ujar Dian.

Ananta, salah satu tim bagian produksi menjelaskan, Ide awal untuk berbisnis pentol bermula dari jajanan Pentol yang merupakan makanan eksis dari zamannya masih SD hingga sekarang. Pentol juga lebih simpel dibanding bakso karena tidak harus menggunakan kuah, tinggal dimodifikasi saja.

Mereka menggunakan rumah Ananta di kawasan Manukan saat memproduksi. Selama enam bulan, kami melakukan percobaan sampai menemukan formula yang pas untuk pentol. Tidak jadi itu wajar, pernah beberapa kali mencoba juga tidak sukses.

”Awal-awal dulu kita banyak dikomplain tentang rasa maupun tekstur pentol. Tetapi, karena sudah telanjur sewa tempat, mau tidak mau harus diteruskan sambil memperbaiki formula pentol, akhirnya kita sudah dapat yang seperti ini,” katanya saat ditemui beberapa waktu lalu di Cito.

Produksi pun dilakukan secara manual dan bergantian antar tim. Dan 3 bulan lalu, rumah produksi dipindah ke Balongsari. Dalam sehari, mereka memproduksi 4.000 pentol. Mereka juga terus memperbaiki kualitas makanan hingga penyajian.

Semua itu memang butuh pembelajaran tentang bisnis, cara. Membuat, rasa dankeunikan. Sehingga bisa terus melebarkan sayap. Namun, dengan jirih payah tersebut mereka tetap berusaha bersedekah.

“Tentunya kita juga mempromosikan melalui sosmed. Dan itu menjadi tugas saya,” kata Arta sebagai tim kreatif/sosmed. (nisa)

Check Also

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman 5

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.