Sidoarjo, (bisnisnasional.com) – Sebagai salah satu upaya memperkuat sistem ketenagalistrikan di Surabaya dan Sidoarjo seiring meningkatnya kebutuhan energi listrik, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) melakukan penambahan dua penghantar pada Gardu Induk (GI) Sidoarjo dengan nilai investasi sebesar 11,7 Milyar rupiah. GI Sidoarjo yang mensuplai listrik untuk daerah Sidoarjo, Porong dan Surabaya ini dapat menyalurkan daya sebesar 83 MW melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.
Pekerjaan yang berlangsung mulai Selasa (7/6) kemarin, rencananya akan beroperasi (energize) pada akhir Juni nanti. Penambahan penghantar ini ditujukan mengurangi beban yang terdapat di GI Waru, karena disana nantinya akan dilakukan pembangunan menjadi Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV.
General Manager PLN UIT JBM, Didik F. Dakhlan mengatakan, pembangunan penghantar ini nantinya untuk back up apabila adanya gangguan di Porong atau Sidoarjo. Hadirnya penghantar baru itu sangat berdampak pada keandalan sistem suplai listrik ke Kawasan Industri Sidoarjo (KIS). Sehingga PLN dapat meminimalisir pemadaman ke pelanggan dari jaringan SUTT.
Dengan pembangunan penghantar di GI Sidoarjo nantinya akan menyatukan penyaluran dari Pembangkit di Gresik dan Pembangkit di Grati. “Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Jawa Timur dan sekitarnya. Penambahan IBT di Krian pun akan selesai pada bulan ini,” ujar Didik.
Saat ini suplai PLN ke KIS kurang lebih sebesar 10 MW, dengan adanya penambahan ini nantinya diharapkan dapat menjaga keandalan listrik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan. (in/bsn)