Surabaya, (bisnisnasional.com) – Pendidikan menjadi salah satu faktor pendukung majunya sebuah negara, baik dari segi ekonomi, teknologi, sosial dan kemandirian masyarakatnya dalam menyelesaikan sebuah masalah atau problem.
Indonesia sendiri sedang gencar-gencarnya menyuarakan pendidikan, mulai dari wajib belajar sembilan tahun, sampai sekarang wajib belajar 12 atau minimal menganyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Beasiswa menjadi program utama pemerintah dalam mendukung proses wajib belajar, seperti dana BOS, Beasiswa LPDP dan masih banyak lagi, itu semua guna mendukung pertumbuhan pendidikan muda dan mudi bangsa ini.
Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam memiliki potensi yang tidak terbatas sebagai penyedia bahan dasar, namun yang menjadi problem adalah indonesia selalu mengimpor bahan mentah tersebut dengan alasan Indonesia masih belum mampu mengolahnya.
Selain kayak akan sumber daya alam, indonesia juga kayak akan keberagaman suku dan budaya, hal ini juga harus menjadi perhatian, karena jika Indonesia tidak bisa mempertahankan kerukunan antar umat beragama dan antar suku budaya, sudah dipastikan indonesia akan terpecah pecah.
Saat ini Indonesia sedang menuju pangka pasar global dimana para pemuda dan masyarakat di tuntut untuk bisa bersaing secara global, agar dapat bersaing secara global diperlukan pendidikan dan skill yang memadai.
Sebagaimana diketahui rumpun ilmu cukuplah luas, tapi yang menjadi sumber daya unggul dan mampu bersaing secara global bukanlah mereka yang memiliki banyak ilmu, tapi mereka yang berfokus dan mendalami satu ilmu sampai menjadi seorang ahli.
Perkembangan teknologi dan informasi dunia sangatlah cepat, seseorang bahkan bisa mengakses, bahkan bisa menggerakkan dan memanipulasi massa hanya dengan sebuah smartphone.
Kita mungkin sadar banyak dampak yang di rasakan akibat dari hadirnya perkembangan teknologi yang begitu pesat, salah satu dampak yang paling menonjol terletak pada bidang psikologis.
Pribadi, pola hidup, kecemasan dan sifat-sifat manusia yang lain ternyata di pelajari dan digunakan untuk berbagai kepentingan seperti, bisnis, kampanye, dan menggerakkan massa.
Perilaku manusia sendiri di pelajari dalam dunia pendidikan dan masuk kedalam rumpun ilmu psikologi, dimana dalam rumpun ilmu ini semua kegiatan manusia, bahkan sampai sifat manusia di teliti dan di jadikan sebuah alat.
Psikologi mungkin terdengar asing, karena memang rumpun ilmu ini masihlah tergolong muda, dan bisa dikatakan baru masuk ke Indonesia.
Psikologi menjadi ilmu yang harus di pelajari sebuah bangsa, dimna dengan ilmu ini bisa di ketahui pola-pola perilaku, seperti contoh pola perilaku konsumen yang di gunakan dalam bisnis online (online shop).
Sifat praktis dari psikologi inilah yang membuatnya semakin populer dan semakin banyak dipelajari oleh kaula muda, baik itu untuk management stress dan mengontrol dirinya sendiri
Masyarakat yang mampu mengontrol dirinya, baik itu emosi atau kepribadian tentunya memiliki nilai untuk bersaing secara global, selain dibutuhkan skill yang mumpuni, untuk terjun ke pangka pasar global dibutuhkan juga mental yang kuat dan bisa mempengaruhi orang lain.
Bisnis yang memakai ilmu psikologi dalam praktek nya cenderung lebih cepat maju dan dapat bertahan dari pasang surutnya konsumen, karena mereka tahu pola perilaku konsumen dan dari sinilah strategi bisnis muncul.
Mengutip dari laman University of The People, psikologi bisnis menggabungkan ilmu psikologi manusia dengan aplikasi bisnis praktis untuk meningkatkan lingkungan kerja bagi karyawan, meningkatkan produktivitas dalam bisnis, dan mengatur kelompok orang di perusahaan.
Dengan psikologi bisnis, seluruh aspek dalam usaha dapat ditingkatkan karena dapat membuat tempat kerja yang lebih baik, karyawan yang lebih produktif, atau produk dan layanan yang lebih baik.
Dilihat dari umurnya yang masih baru dan kontribusinya terhadap kehidupan sudah berdampak sebesar ini, tentunya psikologi menjadi salah satu rumpun ilmu yang harus dipertimbangkan untuk dipelajari.
Faktor Instansi, guru dan kurikulum sangat berperan aktiv dalam menempuh pendidikan psikologi, tidak setiap instansi memiliki kurikulum yang mampu bersaing secara global. Memilih perguruan tinggi yang memiliki kurikulum berdaya saing internasional juga merupakan salahsatu tahap menjadi dalam mempelajari psikologi yang sesungguhnya.
Rektor Sampoerna University, Dr. Wahdi Yudhi menyatakan, Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika. Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan.
“Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelasnya. (in)