Surabaya, (bisnisnasional.com) – Penjualan mobil bekas diprediksi akan naik 10 hingga 20 persen di bulan April. Terbukti pada akhir Maret ini, penjualan mulai banyak. Trend pembelian mobkas saat lebaran bukan pada bulan tersebut, tetapi 2 bulan menjelang hari H.
Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono menjelaskan, puncak kenaikan pada April-Mei besok. Bahkan, April ini sudah ada 3 pembeli diantaranya Honda CR-V, All New Xenia dan Suzuki APV. Sekarang, konsumen semakin jelih dalam membeli mobkas. Jauh sebelumnya, karena untuk mobkas harus di cek dahulu. Perlu atau tidaknya di service, ganti oli atau spare part dan sebagainya.
“Perilaku ini sudah 2 tahun terjadi. Biasanya, mereka akan membeli saat mendekati hari H lebaran. Sekarang, hal tersebut sudah jarang terjadi,” katanya saat ditemui di shwroom yang ada di Giant Diponegoro Surabaya. Untuk segmentasinya, Sugeng memilih kelas menengah kebawah.
Segmentasi menengah kebawah ini cukup menggairahkan. Perputarannya semakin cepat karena harganya juga terjangkau, apalagi Sugeng menawarkan gratis service dan pelayanan yang menyenangkan. Sehingga customer tentunya akan mempercayakan pilihannya di SS Mobil 21.
“Kami berani memberikan garansi dan harga murah, jadi sebelum dan saat membeli serta setelah membeli kami tetap melayani mereka. garansi adalah salah satu upaya kami dalam menyenangkan customer. Jadi tidak angkattangan setelah terjadi transaksi jual beli.
Mobil yang dijualnya ini merupakan kelas merakyat, kompetitornya adalah pedagang mobil rumahan. Sisi lebih dari SS Mobil 21, seperti Showroom tapi dengan harga yang cocok di customer. Untuk stoknya saat ini bisa ratusan unit, menurutnya hampir 50 persen didominasi 2 kendaraan mpv yakni Avanza dan Xenia.
“Masih tetap jadi favorit mereka, kedua saudara tersebut. Keluaran 2004 sampai 2006 yang banyak dicari, setelah itu baru mobil city car. Harga dibawah juta paling banyak dicari, selisih banyak dengan tipe tersebut pada barunya. Kebanyakan pembeli juga menyesuaikan dana, berbeda dengan kelas menengah. Jadi tahun dan warna serta hal lain diabaikan,” terangnya.
Terkait promosi, Sugeng menjelaskan jika selain memiliki showroom atau ofline juga melakukannya dengan online. Keuntungannya bisa mendatangkan customer, jadi rata-rata mereka yang melihat promo di online langsung beli. Bisa dikatakan, sebagai jembatan terjadinya transaksi.
“Karena memang ini produk mobil bekas, tidak mungkin orang melihat gambar di online lgsung dibeli. Jadi mereka harus melihat barangnya dulu,” ungkapnya. Promo paling kuat selanjutnya adalah referensi. Menurutnya pasar mobkas masih terbilang sepi tapi harus bisa membaca peluang.
Sugeng juga menerapkan sistem tukar tambah mobil lama, tahun lama yang dimiliki customer bisa dijual keempatnya dengan tukar tambah. Dan ini jarang dilakukan showroom lain. Untuk segmen tukar tambah ini antara 10 sampai 20 persen.
“Karena saya masih menghargai customer, meski sebenarnya mobil mereka yang lama kurang peminatnya tapi saya berani,” tegasnya. Sehingga jadi penilaian customer untuk repeat order (RO).
Saat ini memang, trend dunia otomotif setelah 2012 sangat ngedrop hingga 2014, dan mulai naik hingga sekarang, “kuncinya asal bisa baca peluang pasti akan tetap eksis,” pungkasnya. (nisa)