Jakarta, (bisnisnasional.com) – Market produk elektronik di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017 dicatat oleh GFK mengalami penurunan sebesar 12,8 persen, dimana produk AC juga mengalami trend yang sama yaitu turun sebesar 11 persen.
Walaupun demikian Polytron selaku produsen elektronik rumah tangga asli Indonesia optimis menargetkan pertumbuhan penjualan di atas 50 persen dibanding tahun lalu. Hal ini dicanangkan oleh Polytron mengingat penetrasi pasar untuk produk Air Conditioner (AC) di Indonesia masih di bawah 20 persen dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya yang sudah di atas 40 persen. Saat ini merek Jepang dan Korea masih mendominasi 85 persen pasar AC di Indonesia, sedangkan Polytron hanya 5 persen dari total pasar.
Product Manager Home Appliances dari Polytron, Albert Fleming mengatakan, melihat peluang yang sangat besar khususnya untuk produk AC, selain inovasi produk menjadi prioritas utama, meningkatkan kepercayaan dan indeks kepuasan konsumen menjadi strategi Polytron guna mencapai target tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian Nielsen di tahun 2015 ada lima pertimbangan dasar konsumen dalam membeli suatu produk AC, secara berturut-turut adalah pendinginan yang cepat, hemat listrik, merek, harga, dan layanan purna jual. Polytron selaku produsen lokal tentunya sangat memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen di Indonesia, oleh karena itu Polytron meluncurkan kembali produk AC terbarunya yaitu Neuva Ice.
“Polytron Neuva Ice merupakan produk premium yang didesain sesuai dengan iklim tropis di Indonesia yang cenderung panas, dibekali teknologi High Efficiency Cooling Engine yang dipastikan mampu mencapai suhu 18°C dalam waktu tujuh menit, yaitu proses pendinginan yang cepat dengan kemampuan 40 persen lebih cepat dari AC biasa,” katanya.
Dengan kemampuan pendinginan yang sangat cepat, secara otomatis akan banyak menghemat energi listrik yang digunakan, dikarenakan suhu ruangan yang diinginkan lebih cepat tercapai. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang sudah disertifikasi oleh pemerintah tercatat bahwa pemakaian daya listrik AC Neuva Ice lebih rendah sekitar 60 persen dibandingkan AC Low Watt (untuk kapasitas ½ PK), yang bila dikonversikan ke biaya Polytron Neuva Ice mampu menghemat biaya hingga Rp 720.000 per tahun.
“Polytron Neuva Ice juga di dukung oleh Soft Start Technology yaitu pengendali arus listrik sehingga tidak terjadi lonjakan arus saat AC dinyalakan, cukup dengan sisa daya listrik di rumah 450 watt maka AC akan menyala dan berfungsi secara maksimal,” jelasnya.
Neuva Ice juga memiliki banyak fitur unggulan lainnya seperti High Density Dust Filter, Carbon Filter, HEPA Filter dan negative ion generator yang juga mampu mengikat debu dan membunuh bakteri. Neuva Ice juga dilengkapi fitur 4D Swing dan I-Feel yang mampu memberikan kenyaman dengan distribusi angin ke empat arah dan menyesuaikan dengan real temperature ruangan sehingga pengguna nyaman untuk mendapatkan sensasi dingin yang diinginkan.
Semua fitur ungggulan yang ada pada AC tidak akan maksimal tanpa didukung oleh jasa pelayanan purna jual yang profesional. Polytron Neuva Ice sangat peduli akan kepuasan dan kepercayaan konsumen, sehingga Polytron mempersembahkan program “Garansi Lebih Cepat Dingin atau Uang Kembali” sebagai pelengkap Polytron juga memberikan garansi lima tahun untuk kompresor, garansi dua tahun untuk sparepart, dan jaminan perbaikan 1×24 jam (untuk area pulau Jawa).
Program ini diharapkan mampu meraih kepercayaan dan loyalitas konsumen, jikalau konsumen merasa pendinginan yang dihasilkan tidak cukup memuaskan dalam kurun waktu satu bulan, maka konsumen dapat mengajukan refund sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Dengan perpaduan produk yang handal, distribusi yang baik, dan pelayanan purna jual yang mengutamakan kepuasan konsumen, maka AC Polytron Neuva Ice mampu menjadi growth engine Polytron di tahun 2017, sekaligus mampu bersaing dengan merek Jepang dan Korea,” harapnya. (nisa)