Suasana penjualan di kawasan Darmokali Surabaya
Surabaya, (bisnisnasional.com) – Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia seperti biasanya, menjadi momen keberuntungan bagi sebagian besar pedagang pernak-pernik. Pasalnya, selama hampir sebulan mereka kebanjiran order. Mulai dari bendera merah putih, umbul-umbul, lampion merah putih dan sebagainya.
Salah satu penjual yang ada di kawasan Darmokali, meraup omset Rp 5 jutaan di beberapa hari sebelum 17 Agustus. Tepatnya sekitar 15 harian bisa menghasilkan omset jutaan. Bersama dengan suaminya, Rini menjual aneka hiasan khusus untuk momen peringatan HUT RI.
Omset tersebut diakuinya tak sebanyak tahun lalu. Pasalnya, fokusnya terlalu banyak. “Selain berjualan, saya juga banyak order cathering dan merawat cucu,” ungkapnya kemarin, 16/08.
“Total yang saya terima sampai hari ini sih lebih dari lima juta, soalnya sekarang saya ada cucu dan pesanan tumpengan,” kata Rini yang saat itu sedang menggendong cucunya.
Seperti diketahui, hampir tiap tahun para pedagang di kampung bendera sibuk menerima pesanan. Sebagian barang ada yang dibuat sendiri oleh warga disana, sisanya adalah pesanan. Bahkan meski perayaan 17 Agustus sudah berlalu, masih ada juga orang yang datang membeli hiasan kemerdekaan.
“Tahun lalu masih ramai, ya mungkin mereka ada yang beli untuk disimpan tahun depan atau ada keperluan lain,” ujarnya.
Berbeda dengan yang dirasakan Budi, salah satu pedagang yang tokonya ada di paling ujung Jalan Darmokali ini hampir setiap hari melayani pengunjung. Dalam sehari, ia mampu menghasilkan omset Rp 500 ribu.
“Ini kami belum totalan secara keseluruhan, tapi sepertinya tahun ini lebih banyak dari kemarin,” paparnya sambil sesekali menjawab pertanyaan pembeli saat itu.
Mereka ada yang beli bijian, ada pula yang pesan banyak. Bergantung kebutuhan, kadang juga mereka membeli beberapa jenis. Kebanyakan para pembeli mencari umbul-umbul, terutama yang bertuliskan ‘Dirgahayu Republik Indonesia ke-72′.
Harga dari umbul-umbul tersebut dijual senilai Rp 75.000. Sementara untuk lampion merah putih seharga Rp 55.000. Iajuga menjelaskan, dalam sehari biasanya ada 10an pembeli, namun mendekati hari H bisa capai 50 orang. (aisah)