Surabaya,(bisnisnasional.com) – Menanggapi himbauan pemerintah untuk bekerja dan belajar di rumah sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) saat ini, Smartfren merilis Kartu Perdana 1ON+.
Kartu perdana yang dibanderol dengan harga Rp 20 Ribu ini memberikan berbagai macam keuntungan, antara lain pelanggan yang membeli dan mengaktifkan Kartu Perdana 1ON+ akan mendapatkan benefit aktivasi Kartu Perdana sebesar 0,5GB setiap bulannya selama 6 bulan dengan total kuota 3GB.
Untuk setiap pembelian voucher data, pelanggan juga akan mendapatkan bonus kuota mingguan dengan total bonus kuota hingga 13 GB selama setahun.
Masa aktif kartu perdana sangat panjang hingga 365 hari, sehingga pelanggan tidak perlu takut kartu akan hangus.
Keuntungan lainnya adalah kuota yang didapat pelanggan semuanya adalah kuota utama dan dapat digunakan di semua aplikasi untuk sosial media.
Untuk mendapatkan bonus mingguan di Kartu Perdana 1ON+, pelanggan dapat melakukan isi ulang dengan voucher Smartfren dimulai dari nominal Rp 7500 sebesar 1GB, Rp 10.000 ada dua varian voucher yaitu sebesar 1,5GB dan 4GB, Rp 30.000 sebesar 10GB, Rp 40.000 sebesar 16GB, Rp 60.000 sebesar 30GB, hingga voucher senilai Rp 100.000 pelanggan akan mendapatkan kuota 60GB.
Chief of Traditional Sales Smartfren, Dedi Irawan mengatakan, kami melihat kebutuhan masing-masing pengguna telekomunikasi sangat berbeda. Kartu Perdana 1ON+ ini sangat cocok di kantong pelajar yang biasanya mengisi ulang pulsanya secara mingguan sesuai dengan uang jajan mereka.
“Mereka selalu butuh kuota lebih, makanya kita beri bonus kuota yang cukup untuk pemakaian setiap minggunya dan tidak perlu repot memikirkan masa aktif kartu perdananya,” ungkapnya.
Kartu Perdana 1ON+ diluncurkan untuk menjawab permintaan tinggi di kategori sachet market yang sangat menarik, mengingat segmen ini merupakan pangsa pasar yang cukup besar. Dari data internal merujuk pada pangsa pasar nasional untuk pengguna Kartu Perdana dan Voucher Rp 10.000 – Rp25.000 menguasai pangsa pasar sekitar 20% – 25% pengguna layanan data di Indonesia.
Menariknya lagi, pengguna di segmen ini ternyata lebih banyak melakukan isi ulang setiap minggu, bisa sampai 2-3 kali. (indra)