Surabaya, (bisnisnasional.com) – Kecanggihan teknogi tidak membuat Al-Quran bergser menjadi online. Meski Al-Quran online bisa didownload dan praktis saat dibaca, tidak menyurutkan penjualan Al-Quran. Dan masih tetap diminati untuk berbagai keperluan.
Salah satu pemilik Percetakan Al-Quran dikawasan Ampel yang juga seorang seniman terkenal, Hamid Nabhan menjelaskan, beberapa keperluan tersebut seperti pemberian hadiah, sumbangan untuk pondok, sumbangan untuk daerah-daerah terpencil juga pastinya untuk pribadi sendiri.
“Pemberian bermacam-macam jenis Al-Quran, mulai sedang hingga besar diminati untuk pemberian hadiah. Dulu orang belajar dipondok sedikit dan sekarang meningkat, banyak juga pengurus pondok yang membeli untuk siswa didiknya atau orang lain yang ingin beramal memberi bacaan Al-Quran tersebut,” katanya.
Jadi penjualan Al-Quran bisa meningkat juga, kata Hamid. Baik saat bulan ramadhan, maupun bulan lain seperti masuk sekolah. “Kalau ramadhan tahun ini lebih ramai dari tahun lalu, apalagi untuk Toko Ahmad Nabhan menjual Al-Quran bersubsidi. Seorang Darmawan menysubsidi untuk penjualan Al-Quran, jadi lebih murah kami menjualnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, keuntungannya memang tidak seperti yang lain, karena memang pihaknya tidak mencari keuntungan banyak. Namun, permintaan terus berjalan. Harganya pun akhirnya juga miring, apalagi mendapat subsidi.
“Permintaan Al-Quran ini memang selalu naik grafik penjualannya. Setiap tahun bisa naik 5 persen,” pungkasnya. (nisa)
Foto : Indra