Surabaya, (bisnisnasional.com) – Saat pandemi ini industri alas kaki dan kulit mengalami penurunan penjualan hingga 70%, dan berpotensi tidak bisa mempertahankan produksi karena daya beli juga menurun, hingga kesulitan mengelola cashflow usaha yang berakibat pada merumahkan sebagian karyawan dan penutupan usaha.
Ini bukan pertama kali, pada Krisis ekonomi 1998 juga memberikan pelajaran banyak hal, bahwa IKM lah yang justru menjadi penyelamat ekonomi Indonesia saat itu.
Bagaimanapun krisis yang saat ini kita hadapi bersama akan banyak melahirkan peluang jika kita mampu bertahan dengan strategi terbaik dalam melakukan adaptasi dan lebih pro aktif.
Data survey global industri alas kaki dampak dari covid19 bulan Maret 2020 menunjukkan prediksi penurunan konsumsi alas kaki dunia sebesar 22.5%.
Jika prediksi ahli dalam survey tersebut tepat, maka konsumsi alas kaki tahun ini akan turun menjadi 696 juta pasang di Amerika Utara (-21%), 908 juta pasang di Eropa (-27%) dan 2.4 milyar pasang di Asia (-20%).
Dari data prediksi di atas, asumsi bahwa dampak pandemi covid19 cukup berdampak sistematis pada industri alas kaki global, termasuk di Indonesia sebagai salah satu pusat produksi terbesar ke-4 dunia (1.271 juta pasang) tahun 2019 dan negara eksportir ke-3 terbesar dunia (406 juta pasang) tahun 2019.
Hal senada oleh disampaikan oleh Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) bahwa, dampak sistematis pandemi covid19 terjadi di industri alas kaki nasional. Dampak sistematis ini terjadi pada lini produksi dan distribusi.
Kinerja produksi secara nasional turun hingga 70% karena faktor daya beli yang menurun, ketersediaan/ keterbatasan bahan baku, sehingga terjadi pengurangan 60-70% tenaga kerja hingga menjelang lebaran. Kinerja distribusi bulan April – Mei ini juga sangat terganggu karena dampak PSBB di beberapa kota besar (Jakarta, bandung dan Surabaya).
Terganggunya distribusi bertambah besar (80%) karena jaringan ritel dan penjualan alas kaki yang tutup akibat PSBB. Bagaima krisis yang saat ini kita hadapi akan melahirkan peluang jika kita mampu bertahan dengan strategi, adaptasi, dan lebih pro aktif.
Strategi kolaborasi menjadi salah satu pilihan optimis yang dapat memperkuat daya tahan bisnis. Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang focus pada Industri Alas Kaki & Kulit.
BPIPI merasa perlu mengambil langkah untuk kembali menggelorakan Industri Alas kaki & Kulit Nasional melalui sebuah collaborative movement Indonesia Melangkah.
Campaign – #IndonesiaMelangkah merupakan bagian terintegrasi dari kampanye nasional #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Jokowi bulan Mei 2020. Kampanye ini bertujuan mendorong mesyarakat untuk membeli produk-produk buatan IKM lokal, untuk mendukung keberlangsungan sektor industri itu selama pandemi.
Kepala BPIPI, Heru Budi Susanto mengatakan, beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk supaya bisa meningkatkan penjualan pebisnis lokal adalah dengan memberikan pelatihan dan itu dilakukan setiap tahun.
Mereka akan mengikuti sesuai jenjang dan akan naik sampai bisa. Mereka juga akan mendapat bimbingan sampai benar-benar bisa.
“Kalau untuk mengedukasi masyarakat terhadap penggunaan produk dalam negeri atau anak bangsa, kami sering melakukan seminar-seminar. Memberi edukasi dan pemahaman terkait produk anak negeri,” katanya dalam acara virtual Makers Talk, Sabtu (14/11).
Sebagai bagian dari gerakan gotong royong seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bangga, cinta, dan membeli produk Indonesia, terutama produk lokal yang dihasilkan IKM.
Untuk semakin mendorong penjualan IKM, kementerian Perindustrian meluncurkan kampanye #SemuanyaAdaDIsini. Kampanye ini membawa pesan utama bahwa industri nasional telah mampu menghasilkan produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus bertujuan mengajak masyarakat untuk belanja produk industri dalam negeri, sekaligus mendorong IKM dapat memanfaatkan teknologi digital dalam strategi pemasarannya.
Dengan semangat yang sama, kampanye #IndonesiaMelangkah lahir dari semangat, kebersamaan dan kecintaan pelaku industri dan kreatif alas kaki di Indonesia untuk bersama-sama berkolaborasi menghadapi krisis sat pandemi.
Dengan melibatkan perajin dan merk lokal #IndonesiaMelangkah berharap kampanye ini menjadi gerakan bersama industri alas kaki nasional bahu membahu dengan masyarakat untuk semakin mencintai, membeli dan menggunakan produk lokal kebanggaan anak negeri.
#IndonesiaMelangkah melibatkan dan dimiliki semua pelaku usaha Alas Kaki dari Hulu ke Hilir, dari perajin, industri, hingga merek lokal dengan harapan kampanye ini menggelorakan eksistensi & value-value yang dimiliki Industri Alas Kaki Nasional agar masyarakat Indonesia memilih membeli & menggunakan produk atau merek lokal, dan semakin bangga dengan nilai serta kualitasnya.
Kampanye ini juga bertujuan untuk bersama-sama memperkenalkan, mempromosikan dan melahirkan Collaborative Movement yakni kegiatan saling mendukung untuk nilai sosial sehingga menghasilkan dampak yang besar.
BPIPI mengumpulkan komunitas untuk sharing kegiatan atau gerakan yang telah dilakukan oleh brand. Melalui sharing ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi dan support serta memberikan inspirasi dan juga pengetahuan baru.
Dalam gerakan ini, BPIPI mendukung hari belanja nasional yang bertujuan untuk mengoptimalkan campaign Indonesia Melangkah, kegiatan seru yang diadakan adalah Hari Belanja Sepatu dengan mengajak pelaku usaha sepatu memberikan penawaran menarik dalam 1 hari yaitu tanggal 11 bulan 11 dan BPIPI juga akan membagikan voucher belanja kepada masyarakat melalui Giveaway untuk mendorong penjualan dalam kegiatan ini.
BPIPI berkolaborasi dengan gerakan Hari Belanja Brand Lokal dan E-Commerce khusus Sepatu Lokal ‘Shoesmart’. (indra)