Jakarta, (bisnisnasional.com) – Diplomat Success Challenge (DSC) XI 2020, yakni kompetisi wirausaha terbesar di Indonesia, yang diinisiasi oleh Wismilak Foundation telah dibuka, dengan pemberian hibah modal usaha total Rp 2 miliar, pendampingan, dan jejaring bagi peserta yang lolos kompetisi. Kick-off penyelenggaraan DSC XI ini, digelar secara daring (live streaming).
Mulai 19 Agustus 2020 ini, calon peserta DSC sudah dapat mendaftarkan diri dan proposal ide bisnisnya melalui situs www.diplomatsukses.com, hingga batas waktu 19 Oktober 2020.
Program Initiator Diplomat Success Challenge, Edric Chandra menyampaikan, meski di tengah suasana pandemi COVID-19 ini, kalangan wirausaha di Indonesia diharapkan tidak patah semangat untuk terus bertahan dan berjuang.
“DSC tetap dilaksanakan tahun ini. Hal ini juga sebagai bentuk komitmen kami dalam menumbuhkembangkan dan memperkuat ekosistem wirausaha Indonesia, yang kami lakukan secara konsisten sejak menggelar DSC pertama kali tahun 2010,” katanya.
Tahun ini, DSC XI memiliki tema besar #BikinGebrakan, untuk mendorong kalangan wirausaha di Indonesia melahirkan gebrakan dalam berbisnis. Dewan komisioner DSC XI yang akan menjadi juri untuk tahun ini, adalah Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisioner DSC XI, dan dua anggota Dewan Komisioner DSC XI lainnya, yakni Antarina S.F. Amir dan Helmy Yahya.
Untuk memperkuat proses seleksi, juga akan hadir National Mentors DSC XI, yang terdiri dari empat figur inspiratif. Mereka adalah Handoko Hendroyono, Co-founder M Bloc Space & Filosofi Kopi, Inez Stefanie, Founder & Managing Director Supernovae, Helga Angelina, Co-founder Burgreens, dan Ario Pratomo, entrepeneur, content creator, dan investor.
DSC XI memberikan dana modal usaha senilai total Rp 2 miliar, yang berbentuk hibah dan bukan pinjaman, sehingga dana tidak wajib dikembalikan. Namun yang istimewa dari DSC bukan hanya hibah modal usahanya, melainkan pendampingannya.
Bagi peserta yang lolos seleksi dan memperoleh modal usaha, pendampingan akan diberikan selama dua tahun tanpa biaya, dengan materi yang disesuaikan dengan ide bisnis peserta.
Mentor Nasional DSC XI, Helga Angelina menyampaikan bahwa untuk dapat bertahan pada masa pandemi ini, pelaku usaha harus beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi, entah itu melalui strategi baru, menggeser fokus, atau terobosan lainnya.
“Dengarkan dan pahami kebutuhan pasar saat ini, dan lakukan adaptas/inovasi untuk mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah pandemi ini. Di sini juga kelebihan dari DSC, yang memberikan edukasi dan pendampingan dari mentor, untuk membantu memastikan bisnis dari peserta kompetisi tetap berjalan dan bisa lebih maju lagi,” kata Helga.
Selain pendampingan, DSC juga menawarkan jejaring kalangan wirausaha yakni Diplomat Entrepreneur Network (DEN), yang saat ini terdiri dari lebih dari 300 alumni kompetisi DSC dari berbagai bidang bisnis.
Inez Stefanie, Mentor Nasional DSC XI, menyampaikan bahwa salah satu hal penting untuk bertahan dalam situasi krisis adalah berkolaborasi.
“Kolaborasi dengan pihak lain, penting dilakukan khususnya untuk bertahan dalam krisis. Oleh karena itu, jejaring DEN dalam DSC ini bisa bermanfaat bagi peserta kompetisi, turut mendukung terciptanya business matching untuk pengembangan bisnis jangka panjang,” kata Inez.
Mekanisme DSC XI terdiri dari beberapa fase dalam rentang waktu bulan Agustus hingga Desember 2020 mendatang, yakni fase pertama adalah Submission & Roadshow, fase kedua adalah Top 1000 & Top 150 Announcement, fase ketiga adalah National Selection di 3 Kota, fase keempat adalah Incubation, fase kelima adalah Market Challenge, dan fase keenam adalah Final Presentation.
Kompetisi DSC XI ini hanya boleh diikuti secara perorangan. Peserta boleh mengirimkan ide bisnis sebanyak-banyaknya, dengan catatan tetap atas nama perorangan (satu nama), dan proposal yang terpilih tetap hanya satu proposal atas satu nama.
Bukan hanya untuk bisnis yang sudah berjalan, program DSC juga memberikan peluang bagi mereka yang saat ini memiliki ide bisnis yang masih berupa konsep. Edric mengungkapkan, tercatat ada 76 persen ide bisnis yang masih belum berjalan atau masih dalam tahap konsep, yang diterima DSC di tahun 2019 lalu.
Di sisi lain, komposisi peserta juga berkembang setiap tahun. Salah satunya dalam hal keikusertaan perempuan berwirausaha alias womanpreneur, yang juga mengalami peningkatan di penyelenggaraan kompetisi.
Bagi Edric, hal tersebut sangat membanggakan sehingga DSC terus bersemangat mendukung kalangan wirausaha Indonesia di semua segmen.
Persyaratan usia peserta yakni 20 sampai 45 tahun, dengan harapan agar generasi usia ini berani membuat gebrakan.
“Tidak ada batasan ide bisnis atau kategori khusus, yang terpenting punya relevansi. Selama masalah dan solusi bisnisnya jelas, dan bisa menjelaskan proses bisnis dengan baik, ini akan menjadi kekuatan. Dan kami siap menjadi fasilitator dan safe place untuk wirausahawan Indonesia,” ujar Edric.
DSC XI 2020 sendiri hadir dengan format baru yang berbeda dari sebelumnya, sebab disesuaikan dengan situasi pandemi, dengan menggabungkan konsep on-ground roadshow dan virtual roadshow.
Roadshow bersifat virtual mendominasi, dengan kegiatan seperti webinar, Youtube Live, Instagram Live, dan podcast dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang bisnis, yang diharapkan dapat menarik para submitters mengirimkan ide bisnis proposal mereka.
Kegiatan roadshow ini dilakukan bersama beberapa mitra, di antaranya MarkPlus Institute, yang berkolaborasi dengan DSC dengan menggelar serangkaian webinar.
Selain itu DSC juga berkolaborasi dengan Coworking Indonesia untuk berkolaborasi dengan 20 inkubator, selain juga 40 kampus, yang berlokasi di 20 kota. (indra)