Sidoarjo, (bisnisnasional.com) – Jeep, adalah salah satu kendaraan yang sudah lama masuk di Indonesia sekitar 1960-1970. Pemiliknya pasti orang-orang yang gemar mengoleksi mobil-mobil antik. Selain suku cadangnya mahal, Jeep juga ‘doyan minum’. Maksudnya, konsumsi bensinnya sangat banyak sehingga perlu dana besar untuk merawatnya. Hari ini, Komunitas Jeep Surabaya (KJS) menggelar temu kangen. Bukan hanya pemilik kendaraan Jeep, tetapi semua kendaraan yang bergender Jip. Seperti Jeep, Willys, Taft, Katana, Land Rover dan lainnya.
KJS yang sudah berdiri sejak tahun 1970 ini vakum pada 2006. Hingga akhirnya hidup kembali pada tahun ini. Bersama dengan pengurus baru, KJS bisa terus eksis dan merangkul semua masyarakat. Meski sempat vakum, salah satu anggota mengambil alih koordinator komunitas. Beberapa hal juga dilakukannya seperti merangkul komunitas lain, berbagi bersama dan sharing.
Hari ini adalah agenda temu kangen dan pelantikan.Kegiatan ini berlangsung di Markas KJS dari pagi hingga malam hari. Iwan Setiawan kini yang menjadi Ketua KJS. Dengan adanya kepengurusan baru ini, diharapkan komunitas yang bermarkas di Kletek Sidoarjo bisa bangkit kembali dengan berbagai macam kegiatan baik sharing atau tukar pendapat serta kegiatan sosial.
“Komunitas ini tidak hanya kumpul-kumpul, tetapi banyak kegiatan sosial yang kita ikuti. Seperti saat ada perintah berangkat. Kalau kedepan, saya ingin melintasi jembatan Suramadu, ke Madura tanpa putus. Jadi kita bisa berkumpul dengan 2000 Jeep diseluruh Indonesia,” harapnya.
Kendaraan satu ini sangat gagah, meski terbilang sudah lama. Tak akan malu menaikinya dijalan raya, beda dengan kendaraan lain yang sudah tua tentunya kita akan malu menaikinya. Kata-kata tersebut terlontar dari salah satu anggota komunitas. Anggota lainnya juga berkata, lebih baik kita tidak makan dari pada kendaraan Willys kita yang tak bisa jalan. Itulah kisah para anggota yang masih tetap merawat kendaraannya.
Di era kepemimpinan baru, diharapkan anggota bisa memanfaatkan wadah ini sebagai ajang tukar pendapat dan sharing tentang otomotif. Bukan hanya bagi pemilik Jeep, tetapi semua kendaraan lainnya. “Saya ingin adanya restorasi, beberapa yang kendaraannya duduk manis dirumah atau dibengkelkan. Segera dibereskan, supaya bisa hidup kembali,” ujar Iwan.
Iwan sendiri memiliki 8 kendaraan yang sebagian sudah dimodifikasi menyerupai kendaraan offroad. Perubahan tersebut biasanya meliputi sasis, suspensi, kaki-kaki, dengan spesifikasi untuk offroad. Namun, perubahan tersebut tidak merubah bentuk aslinya. Sementara pengurusan perubahannya hanya tinggal laporan ke kepolisian, mudah dan cepat. Dan semua anggota memastikan surat-suratnya hidup.
Bahkan beberapa anggota ada yang berpendapat, nama pemilik kendaraannya tidak diubah atas namanya. “Nanti sejarahnya hilang,” ungkapnya. (nisa)