Gresik, (bisnisnasional.com) – Pemeliharaan merupakan faktor penting dalam bisnis pembangkitan. Pemeliharaan peralatan pembangkit sendiri merupakan suatu kegiatan pekerjaan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan dengan tujuan agar peralatan tersebut dapat dioperasikan secara maksimal, andal, efisien, aman dan dapat mencapai umur pakai (life time) sesuai dengan yang direncanakan.
Pemeliharaan diperlukan karena setiap peralatan yang dioperasikan akan mengalami kerusakan sehingga pemeliharaan hendaknya dilakukan sebelum terjadinya kerusakan pada suatu peralatan. Pemeliharaan yang baik akan mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan tersebut.
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) yang saat ini terus mengembangkan bisnisnya, tentunya juga perlu terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam bidang pemeliharaan pembangkitan. PJB melalui PJB Academy saat ini berperan sebagai “Learning Partner dan Jantung Perubahan” dalam pengembangan bisnis pembangkitan terintegrasi khususnya bagi PJB Raya dan memberikan dukungan (support) bagi PLN Group.
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka disusunlah sebuah konsep dan sarana pengembangan kompetensi individu dan korporasi yang secara sistematis dan komprehensif dalam mendukung peningkatan kinerja PJB Raya secara menyeluruh.
General Manager PJB Academy, Purwono Jati Agung menjelaskan, MTC ini dibangun untuk meningkatkan knowledge dan skill teman-teman di unit dalam hal pemeliharan. Saat ini total 38 unit yang dikelola PJB, baik eksisting, jasa OM, anak perusahaan, maupun joint venture dan seluruh pegawai tentunya memerlukan suatu fasilitas mandiri untuk meningkatkan kompetensi pemeliharaan. Pemeliharaan memerlukan ruang pembelajaran yang lebih real layaknya di lapangan sehingga saat bekerja nantinya akan terbiasa dengan suatu masalah yang ada.
“MTC juga sudah menyiapkan instruktur dan direktori dimana instrukturnya merupakan para purnakarya PJB grup yang kompeten dan para tenaga bersertifikat. Tepco, salah satu perusahaan asal Jepang akan melakukan kerjasama dengan PJB untuk memberangkatkan 10 pegawai PJB yang akan dilatih selama 2 minggu kemudian kembali ke PJB menjadi pelatih di MTC,” katanya.
Dalam mengembangkan MTC ini, PJB Academy menyiapkan perangkat pembelajaran yang bersifat hardware, software, maupun brainware yang akan bertempat di Kampus Gresik yang merupakan sumbangan dari unit Muara Karang. Muara Tawar, dan Paiton berupa sparepart bekas untuk dijadikan alat pembelajaran. Sparepart atau peralatan dipulihkan kembali sehingga layak untuk dijadikan alat pembelajaran. Tentunya MTC ini memiliki peran utama yaitu untuk mendukung Program PLN Group dalam peningkatan kompetensi tenaga teknik yang telah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan real unit pembangkit serta telah merujuk pada Standar Latih Competence Dirjen Ketenagalistrikan (DJK).
Peralatan ajar yang digunakan di MTC ini berasal dari peralatan/material ex-used atau material bekas dari unit-unit pembangkit yang telah habis nilai bukunya, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan MTC ini tergolong relatif kecil jika dibandingkan dengan manfaat yang akan diperoleh.
“Dalam sambutannya, Direktur HCM PT PLN (Persero) mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas berdirinya MTC PJB Academy ini sehingga dapat mendukung PLN Corporate University dalam usaha percepatan peningkatan Kompetensi Praktis di unit pembangkitan,” pungkas Purwono. (nisa)