Sebagai salah satu lembaga pengembangan SDM selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan. Karena manusia atau Sumber Daya Alam (SDM) ini dari tahun ketahun beragam generasi yang berbeda karakter, pemikiran dan kemampuan akibat banyak faktor.
International Director lembaga pengembangan SDM, John Robert Powers (JRP), Indayati Oetomo mengatakan, tahun ini ingin fokus pada program pembekalan soft skill kepada startup. Ia melihat saat ini bermunculan startup, namun belum mumpuni.
“Sebenarnya daya juang startup ini tinggi, tapi kurang andal. Misalnya kurang memahami Customer. Kami ingin memberikan ilmu pengetahuan untuk membantu mereka agar sukses,” ujarnya pekan lalu pasca Buka Bersama diKantor JRP Surabaya.
Ia menekankan agar kita tidak gampang mengeluh dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan dan hambatan. Ia juga memberikan semangat pada semua orang untuk terus berjalan jika merasa yakin itu adalah jalan yang benar dan tepat. Tidak hanya itu, ia memberikan masukan untuk kita dapa terus berusaha, berkarya dan berdoa.
Seperti hadirnya JRP ini tentunya butuh perjuangan panjang untuk menjadi saat ini. Ia memberikan testimoni tentang perjalanan awal mengelola JRP hingga kini selama 27 tahun. Ia mengalami gesekan-gesekan dan konflik. Namun Indayati tetap menjalani dengan tekad kuat hingga tercapai apa yang diperjuangkannya.
“Saya bersyukur atas semua yang telah dicapai JRP hingga saat ini. Kalau kita berusaha dengan sungguh-sungguh, terus bekerja, tidak mudah menyerah dan tidak lupa berdoa, maka Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik,” ujarnya.
Indayati bercerita, ketika mulai menangani JRP pada 1992-2010 bukanlah waktu yang singkat dan mudah. Pada 2010 ketika mengambil alih JRP seluruh Indonesia, ia tidak memiliki dana, sehingga harus meminjam dari bank. Hal ini membuat anaknya komplain. Namun ia mampu membuktikan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil.
Ia mengatakan, pernah JRP tak memiliki uang kas sama sekali. Lembaga ini mengalami kesulitan dana, bahkan pernah tak mampu membayar sewa gedung selama 3 bulan. Juga ada usulan untuk menutup cabang JRP. Namun ia menolak, karena sudah bersusah payah merintisnya. Berkat keuletan dan kegigihannya mempertahankan JRP, lembaga ini berjaya hingga sekarang.
“Berkat komunikasi dan kerja sama yang baik, banyak dukungan yang diberikan oleh para pihak dan orang-orang di sekitar serta kemudahan dari Tuhan, sehingga JRP bisa terus maju. Sejak April lalu, JRP di Jakarta telah menempati kantor di Menara Astra yang prestisius dan hutangnya akan habis pada Agustus nanti. Hal ini membuatnya lega. Kerja kerasnya tidak sia-sia,”. (nisa)