Surabaya, (bisnisnasional.com) – Biasanya kita membeli baju dengan cara datang ditempat dan kita memilih kalau cocok dibeli. Seiring perkembangan zaman, membeli baju tidak harus di toko. Beberapa online shop menawarkan pakaian dan langsung dikirim tanpa perlu repot datang ke toko baju. Konsumen bisa memilih model, motif, warna, jenis kain, ukuran dan harga. Kini hal tersebut sudah wajar dan banyak dilakukan oleh masyarakat.
Sementara untuk baju yang dijahit biasanya kita membeli kain, ada contoh dan kita datang ke permak atau jahitan baju. Selang beberapa hari jahitan sudah jadi dan kita ambil. Seperti itu prosesnya hingga saat ini. Namun ternyata, menjahitkan baju bisa online lhoo….
Di Aplikasi Klambi tak perlu ribet dalam menjahit baju. Banyak pilihan seperti kain apa, model atau desain seperti apa dan bisa mengukur sendiri. Kita tinggal terima beres barang diantar kerumah. Cukup simple seperti membeli baju online.
Aplikasi Klambi ini diklaim menjadi penjahit millenial, pemiliknya adalah pasangan suami istri Wahyu Windarti atau yang biasa dipanggil Wiwin dan Nur Wacid Ariefyanto. Tinggal di Ngawi, pria ini pernah mengikuti salah satu seminar yang kebetulan pembicaranya adalah Owner Talita Kum, Irwanto Limarno.
“Berkat kegigihan pak Arief, saya merasa perlu membina untuk menjadi penjahit millenial. Ide ini saya buat untuk merangkul semua penjahit, pemilik toko kain, dan desainer yang mau bergabung di Klambi. Sehingga konsumen tidak perlu repot untuk membeli kain dan menjahitkannya. Tinggal buka aplikasi, baju siap diantar kerumah,” kata Irwanto saat ditemui di kantornya.
Klambi ini adalah salah satu UKM binaannya yang kini akan diperkenalkan di seluruh nasional. Nantinya konsumen bisa mendapatkan penjahit yang dekat dari lokasi sehingga proses lebih mudah dan efisien. Karena sejauh ini, aplikasi tersebut cukup efektif. Memang saat ini masih baru, namun respon pasar cukup baik.
Ditempat yang sama, Arief bercerita awal mula berwirausaha. “Saya bosan menjadi karyawan, saya ingin punya usaha sendir. Bersama istri akhirnya membuka jasa jahit baju. Semakin berkembang, hingga banjir order. Akhirnya saya kerjasama dengan beberapa pihak, tapi ketika sama-sama banjir order, sementara order saya juga belum terlayani. Hingga saya memberikan pelatihan pada beberapa tetangga supaya bisa membantu melayani order, dan mereka juga mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.
Namun beberapa dari mereka lepas dan membuat sendiri. Hingga pada 2018, ia menghadiri seminar tersebut. Kini usahanya ada kemajuan tentunya dengan adanya order online di Klambi ini. Klambi sendiri merupakan kepanjangan dari Komunitas Layanan Aplikasi Menjahit Baju Indonesia yang dipelopori oleh Irwanto sebagai Owner PT Talita Kum. Sementara Aref sebagai Owner Klambi.
“Aplikasi Klambi ini akan mencari penjahit Indonesia yang mau bekerjasama, Nantinya pak Arief ini yang akan menjalankan. Memberikan order pada para penjahit. Lalu bagaimana dengan konsumen yang order, ketika ada konsumen order yang membelikan kainnya siapa, ya yang punya aplikasi. Setelah kain dibeli lalu diberikan pada penjahit. Kita hanya tunggu jadi saja,” jelas Irwanto.
Untuk proses order, konsumen bisa mendownload aplikasi Klambi atau masuk ke website. Selanjutnya mengikuti petunjuk. Diaplikasi tersebut, terdapat beberapa pilihan. Misalkan pilih kain atau kain sendiri. Jika kain sendiri maka kain tersebut harus difoto dan diupload. Sementara untuk desain atau model baju juga harus difoto ketika ada contoh. Namun, Klambi juga punya beberapa dontoh desain baju yang ingin dijahit.
“Setelah semua sudah dipilih, nanti kita akan menjawab pertanyaan seperti ukuran punggung, lengan, perut dan lainnya. Kita tinggal isi, ada petunjuk foto dan video jadi kita tidak kesusahan mengisi. Meskipun kita sendiri yang mengukurnya,” terangnya sambil memperlihatkan aplikasinya.
Selanjutnya akan tertera biayanya. Sebenarnya, dari pemilihan kain sudah ada harganya. Jadi nanti total biaya, tidak langsung dibayar semua. Ada DP 20 persen untuk melakukan pemesanan ini. Setelah jahitan sudah jadi, konsumen harus mentransfer semua. Setelah itu barang akan dikirim.
Arief menambahkan, ketika ada yang kurang pas dengan jahitan tersebut bisa dikembalikan dan akan dipermak. Pengembalian atau permak ulang ini diharapkan maximal 1 minggu barang sudah diantar. Namun, ketika sudah dipermak kurang cocok lagi bisa dikembalikan hingga 3x. pihaknya menyadari, kadangkala kurang pas atau bagaimana, maka dari itu pihanya memberikan toleransi tersebut.
“Kedepan, Klambi ini bisa berkembang di Jawa Timur dan Jawa Tengah dan kita menyasar para oenjahit desa atau daerah yang merata sehingga semuanya bisa tercover,” pungkas Irwanto. (diyah)