Budhy Lau – Regional Manager Jatim, PT Astra International Tbk
Surabaya, (bisnisnasional.com) – Hobby dalam dunia otomotif membawa Budhy Lau, pria kelahiran Pontianak Kalimantan Barat 11 September 1978 ini sukses dalam karirnya. Sejak usia remaja Bapak dari dua anak ini memang menggemari hal-hal yang berbau otomotif. Mulai balap motor, modifikasi, pernak-pernik seputar otomotif, hingga membuat bengkel sendiri.
Bengkel yang digarapnya meliputi modif balap motor dan body repair. Budhy yang pada akhirnya dia memilih untuk bekerja pada perusahaan untuk mengejar kariernya. Sementara usaha bengkelnya dia wariskan pada keluarganya.
Baginya dunia otomotif sudah jadi passionnya. Tak lupa dia juga selalu mengikuti berita-berita terbaru otomotif seperti ajang F1 (Formula One) dan juga MotoGP. Budhy mengaku jika dia sesekali masih mengikuti touring antar kota dengan motor besar, ataupun ikut offroad dengan mobil menjelajah hutan. Selain otomotif, Budhy juga gemar olah raga golf.
Karirnya dimulai saat dia bergabung dengan PT. Astra Daihatsu International di Pontianak, Kalimantan Barat pada 1998. Kala itu Budhy masuk ke divisi Sparepart mobil. Februari 2002 jabatannya berubah menjadi Marketing. Lalu pada 2004 menjabat sebagai Sales Supervisor.
Kemudian dipindah tugaskan ke Medan, Sumatera Utara pada 2005 sebagai kepala cabang. Pada 2007 pindah lagi ke Riau, Pekan Baru. Setelah bertahan beberapa tahun, pada 2011 dipindah perusahaan ke PT. Astra International Peugeot Sales Operational sebagai National Head Operation. Hingga 2013 kembali ditugaskan ke PT. Astra Daihatsu International di Medan.
Akhirnya, 2016 pindah tugas ke Surabaya sebagai Kepala wilayah area Jawa Timur (Jatim) atau Regional Manager Jatim hingga sekarang. Seperti itulah pengalaman karier yang dikisahkan Budhy. Berpindah-pindah kota dan provinsi bahkan antar negara menjadikan makanannya selakma ini.
Ia sangat mencintai dunia otomotif, saking cintanya pada dunia otomotif, kedua anaknya diberi nama unik. Pertama bernama Michael Valentino Buty, 8 tahun. Dan anak kedua masih berusia 4 tahun bernama Enzo Camaro Buty. Jika diperhatikan, ternyata nama dari anak-anaknya diambil dari nama founder merk mobil dan pembalap terkenal dunia. Cukup menarik juga.
Budhy juga berbagi pengalaman tentang karier yang menuntutnya harus menjalani hidup secara Nomaden. Dia mengatakan meski di manapun kita tinggal, harus tetap membumi, cepat beradaptasi. Tetapi tantangan terberatnya adalah keluarga, dimana baru menyesuaikan, tiba-tiba harus pindah lagi.
“Kalau saya memang senang adventure. Sudah keliling banyak negara, keliling Indonesia juga. Kita jadi mengerti banyak tentang lingkungan, menemukan potensi-potensi baru dari daerah tersebut. Yang pasti kelebihannya wawasan kita jadi luas. Bisa dibilang satu keberuntungan bisa menikmati semua itu. Jadi saya sudah terbiasa untuk berpindah-pindah,” katanya.
Masalahnya adalah keluarga, untuk menyesuaikan lingkungan sekitar cukup lama. Upaya yang dilakukan adalah tetap support keluarga misalnya dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Tentunya ia juga tidak bisa terikat pada satu daerah karena kariernya tersebut. Istrinya yakni Yetty Chink menjadi atlit aerobik, sering mengikuti kejuaraan dan beberapa kali juga menang. Bahkan sempat mewakili wilayah Sumatera Utara. Namun, niat atau keinginan membuka sanggar senam dan menjadi instruktur sepertinya belum bisa terlaksana.
“Kendala lainnya adalah anak-anak, harus berpindah sekolah dan menyesuaikan dengan lingkungan baru yang kadang momennya tidak pas. Misalnya saat kenaikan sekolah, nanggung untuk pindah. Jadi mau tidak mau ya harus pisah dengan orang tua untuk sementara waktu,” tambahnya.
Ditengah kesibukannya sebagai Regional Manager Jatim yang tentunya super sibuk, ternyata Budhy memiliki kiat tersendiri untuk membagi waktu dengan keluarga. “Disaat hari kerja tetap fokus pada pekerjaan, dan setiap weekend pasti saya melakukan hobby dan tentunya waktu bersama keluarga,” pungkasnya. (indra/nisa)