Surabaya, (bisnisnasional.com) – Salah satu pengusaha mobil bekas yakni Sugeng Sumarsono pemilik SS Mobil 21 selalu membaca peluang saat ekonomi sedang lesu. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk tetap bertahan dalam berjualan. Jika tidak, maka akan tergerus arus ekonomi yang ada. Baru-baru ini, para APM juga berhasil menorehkan penjualan melebihi target di GIIAS Surabaya.
“Adanya pameran itu jadi salah satu upaya para pengusaha mobil baru. Sehingga bisa meningkatkan penjualan. Sama juga yang kita lakukan dengan penjualan mobil bekas. Memang kita harus bisa membaca peluang. Kalau saya juga demikian, seperti yang selama ini saya lakukan dengan memberikan service untuk sales dan after sales. Dan sekarang saya juga buka bengkel,” jelas Sugeng.
Ia menjelaskan, tujuan dibukanya bengkel ini untuk menunjang para customernya. Mempermudah dalam merawat mobilnya. Bahkan diawal tahun 2019 nanti dibuka untuk umum. Sementara ini hanya untuk customer SS Mobil 21. “Karena tujuan utama kita bukan buka bengkel. Saya hanya ingin melengkapi semuanya supaya customer saya bisa puas dengan apa yang kita berikan,” kata dia.
Selain itu, Sugeng juga membantu dalam pengurusan STNK. Hal ini dirasa bisa membantu para customernya yang rata-rata Roll Over (RO) tersebut. Sehingga mereka lebih mudah dalam proses kepengurusan terkait kendaraan yang dibeli di SS Mobil 21. Tidak hanya sekedar membantu, juga memberikan harga lebih murah dari yang lain baik kepengurusan STNK maupun Bengkel. Ia mencoba memberikan service yang maksimal.
“Intinya, kita tidak hanya sekedar menjual tetapi pelayanan setelahnya juga tetap kita jaga. Dengan begitu, kita mempermudah kebutuhan customer. Hal inilah yang saya maksud bisa membaca peluang. Meski ekonomi sedang lesu, kita tetap berjualan,” paparnya. (nisa)