Iklan Baris Anda

Hanya 8 Persen Penduduk Surabaya, dibawah Garis Kemiskinan

Hanya 8 Persen Penduduk Surabaya, dibawah Garis Kemiskinan 1

Surabaya, (bisnisnasional.com) – Surabaya telah berhasil menekan angka kemiskinan hingga 8 persen. Diharapkan angka tersebut terus turun seiring tujuan pemerintah mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Prosentase tersebut sebagian besar warga dengan gangguan jiwa serta warga lanjut usia yang dititipkan di Panti Werda oleh Pemda. Angka ini juga dinilai sebagai keberhasilan Walikota Surabaya, karena masyarakat bahu membahu membantu dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam seminar  ‘Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs yang digelar PTT Exploration and Production (PTTEP) dan Universitas Trisakti serta MM-Sustainability mengungkapkan, banyak orang mengira ini karena besarnya APBD yang dimiliki Surabaya.

“Anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sebab percuma anggaran besar jika masyarakat dan perintahnya tak berjuang untuk meningkatkan taraf kesejahteraan warga kota,“ katanya.

Ia juga menyambut baik niat pemangku kepentingan untuk mendukung SDGs suatu daerah, supaya berjalan lebih baik lagi. “Kita sudah melakukannya lama, dan itu sudah saya presentasikan di PBB, soal SDGs di UN Habitat, “katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekekretaris Daerah, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Dr. Ir. Wahid Wahyudi usai membuka acara menjelaskan, prihal tujuan SDGs ini antara lain untuk mengakhiri kemisikinan, melindungi bumi dan memberikan kedamaian serta kesejahteraan untuk masyarakat.

Pemerintah Daerah Jatim sendiri telah melaksanakan pembangunan pelabuhan di kota-kota yang memiliki potensi agar kota-kota lain di sekitarnya dapat menikmati fasilitas yang setara untuk seluruh aspek masyarakat.

Dampak yang dapat dinikmati oleh masyarakat adalah pengurangan harga bahan pokok, peningkatan daya saing, beserta efisiensi dalam rantai distribusi untuk kebutuhan-kebutuhan primer.

Seminar di Surabaya ini merupakan seminar terakhir dari rangkaian seminar yang dilaksanakan di lima kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Makassar, Palembang dan Medan.Selain itu, diadakan juga lokakarya pada 13 dan 14 Desember 2018.

Tujuannya untuk melatih LSM lokal tentang bagaimana cara terlibat secara profesional dan efektif dalam bermitra dengan sektor swasta dan pemerintah. Lokakarya ini dipimpin oleh instruktur dari Universitas Trisakti MM-Sustainablity.

General Affairs Manager PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara menjelaskan, pihaknya juga menyerahkan donasi senilai Rp 30.000.000, hasil dari uang pendaftaran lokakarya.

Mengingat pentingnya menjaga kemitraan yang berkelanjutan, “kami akan mengajak pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk terus bekerjasama membantu pemerintah Indonesia mencapai SDGs,” pungkasnya. (nisa)

Check Also

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman 5

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.