Surabaya, (bisnisnasional.com) – Penyakit Hepatitis sejauh ini masih menjadi momok menakutkan dikalangan masyarakat khususnya di Surabaya. Terlebih muncul varian baru hepatitis yang belum diketahui penyebabnya (misterius). Untuk memberikan pengetahuan lebih baik, Granostic sebagai salah satu laboratorium di Surabaya mengedukasi masyarakat tentang langkah preventif pencegahannya.
General Manager Granostic, dr.May Fanny T., Sp.PK (K) menyampaikan, hepatitis biasa, atau yang sudah dikenal, disebabkan oleh infeksi virus hepatitis ke dalam tubuh manusia. Di sisi lain, hepatitis akut terdeteksi berasal dari adanya infeksi adenovirus yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. “Langkah pencegahannya jika mengikuti anjuran dari Kementerian Kesehatan RI, adalah tetap menjaga kebersihan, membatasi makan dari luar serta peralatannya, bisa juga rajin mencuci tangan. Intinya menjaga sterilisasi,” ujarnya kepada bisnisnasional.com
Ia menambahkan, pemeriksaan hepatitis sebaiknya dilakukan secara rutin seperti pemeriksaan tes fungsi hati, tes urine lengkap, pemeriksaan darah lengkap. Sedangkan pemeriksaan yang lebih spesifik biasanya dilakukan untuk hepatitis yang umum terjadi seperti hepatitis A,B,C,D,E. Sementara untuk hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya (misterius) menjadi satu persoalan karena tidak ditemukan penyebabnya. Sehingga tindakan preventif atau kewaspadaan sejak dini sangat diperlukan.
Hepatitis misterius umumnya ditemukan pada anak usia dibawah 16 tahun. Tapi jika hepatitis biasa bisa menyerang segala usia, penularannya bisa melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi (Hepatitis A dan E). Ada juga yang melalui darah lewat jarum suntik (Hepatitis B,C dan D)
“Sejauh ini belum ada, dan kita berharap tidak ada. Ini hanya jadi kewaspadaan kita agar tidak menjadi luas,” imbuh dr.May.
Bagi masyarakat yang dirasa memiliki gejala yang mengarah pada hepatitis baiknya langsung diperiksakan sesegera mungkin. Bisa datang ke Granostic yang terletak di Jl Dharmahusada Surabaya. “Saat ini kita fokusnya dilaboratorium, namun kedepannya akan berekspansi ke service pain klinik yaitu klinik dari dokter bedah saraf,” tutupnya. (in/bsn)